Menu

Mode Gelap
Patroli Long Weekend di Kota Tegal, Pemotor Berknalpot Brong Dihukum Push Up Peringatan Maulid Nabi, Gubernur Rohidin Ajak Masyarakat Teladani Akhlak Rasulullah Rohidin Mersyah: Sertifikasi Arsitek Kunci untuk Pembangunan yang Sesuai Budaya Pimpin Peletakan Batu Pertama Ponpes An-Nur, Rohidin Optimis Bangun Generasi Berakhlak Peringatan Maulid Nabi, Khairil: Toleransi Adalah Kunci Utama Menghargai Perbedaan Pemprov Bengkulu Sukses Atasi Pembebasan Lahan Masjid Al-Muttaqien

Politik

Soal Fenomena Kotak Kosong Pilkada 2024, Presiden Jokowi Bilang Begini

badge-check


					Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat kunjungan ke Pasar Soponyono Jawa Timur Perbesar

Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat kunjungan ke Pasar Soponyono Jawa Timur

Satujuang– Presiden Joko Widodo () menanggapi soal fenomena kotak kosong dalam Serentak 2024.

Menurut Presiden , fenomena kotak kosong di Serentak 2024 menggambarkan bagian dari demokrasi yang harus diterima.

“Ya memang kenyataannya di lapangan seperti itu. Kotak kosong pun juga ada proses demokrasi,” ujar Presiden saat kunjungan ke , Jumat (6/9/24).

Seperti diketahui, Kotak kosong merujuk pada situasi di mana pasangan calon kepala daerah tidak ada atau tidak memenuhi syarat untuk bertanding dalam pemilihan, sehingga pemilih hanya bisa memilih calon tunggal atau kotak kosong pada kertas suara.

Sementara itu, Komisi Pemilihan Umum () RI telah mencatat terdapat 41 daerah yang hanya memiliki calon tunggal pada 2024. Catatan ini berdasarkan data per Rabu (4/9) pukul 23.59 WIB.

Ketua RI Mochammad Afifuddin menyebut, 41 daerah itu terdiri atas 1 provinsi, 35 kabupaten, dan 5 kota. Berdasarkan data dari , Kamis (5/9/2024), tersisa 41 wilayah dengan calon tunggal yang sebelumnya sebanyak 43 daerah.

Di kalangan masyarakat umum, fenomena kotak kosong telah memicu diskusi hangat. Tak sedikit masyarakat merasa prihatin dengan kondisi ini dan menganggapnya sebagai tanda adanya masalah dalam sistem pencalonan dan pemilihan.

Ahmad Jailani, seorang warga , mengungkapkan rasa kekecewaanya soal fenomena kotak kosong.

“Ini sangat mengecewakan. Kita berharap calon-calon yang maju dalam pemilihan adalah orang-orang yang benar-benar siap memimpin, bukan hanya ‘kosong’, Ini menunjukkan ada masalah serius dalam sistem pencalonan,” ujarnya. (AHK)

Trending di Politik