Menu

Mode Gelap
Ario Tejo Bayu Aji Sukses Pimpin Jalin, Terima Penghargaan Top 100 CEO 2024 Studi Ungkap Karakter Hewan Tingkatkan Keterampilan Sosial Anak Tren Kecantikan Ramah Lingkungan, Ini Bahan Alami dari Indonesia Upah Naik Hanya 6,5 Persen, Ketua Komisi IV Provinsi Bengkulu Buka Kotak Pengaduan Dampak SE KPU Provinsi Bengkulu, Saksi ROMER di Mukomuko Ketakutan SE KPU Provinsi Bengkulu Disebut Bentuk Intimidasi Kepada Pasangan ROMER

Edukasi

Resistensi Antibiotik Meluas, Apa yang Harus Dilakukan?

badge-check


Resistensi Antibiotik Meluas, Apa yang Harus Dilakukan? Perbesar

Resistensi Antibiotik Meluas, Apa yang Harus Dilakukan?

Jakarta- Penggunaan antibiotik yang tidak sesuai resep dokter dapat menyebabkan resistensi antimikroba, yaitu kondisi di mana tubuh menjadi kebal terhadap obat-obatan yang seharusnya mampu melawan infeksi virus, jamur, bakteri, hingga parasit.

Resistensi antibiotik merupakan ancaman serius yang berpotensi menjadi “silent pandemic” atau pandemi senyap.

I Wayan Agus Gede Manik Saputra, kandidat doktor dari Universitas Udayana, menekankan pentingnya pencegahan resistensi antibiotik dari tingkat komunitas hingga sistem kesehatan nasional.

“Resistensi antibiotik ini bisa menjadi pandemi senyap. Pencegahannya harus dilakukan secara menyeluruh, mulai dari hulu ke hilir,” ujarnya dalam presentasi daring pada Diseminasi Program Desa Bijak Antibiotika, Rabu (20/11/24).

Manik menjelaskan bahwa resistensi antibiotik membawa dua dampak besar. Dalam jangka pendek, infeksi sederhana seperti flu menjadi sulit diobati karena bakteri atau virus di tubuh pasien telah kebal terhadap obat-obatan.

Kondisi ini sering ditemukan di rumah sakit, di mana pasien dengan infeksi bakteri resisten memerlukan pemeriksaan kompleks untuk mendapatkan pengobatan yang tepat, karena antibiotik tidak dijual bebas dan memiliki mekanisme penggunaan yang ketat.

Dampak jangka panjangnya lebih mengkhawatirkan. Saat ini, tidak ada penemuan antibiotik baru dalam satu dekade terakhir.

Jika resistensi antibiotik terus meningkat tanpa penanganan serius, generasi mendatang akan menghadapi situasi kritis. Infeksi yang seharusnya ringan, seperti luka akibat goresan, bisa berujung fatal karena tidak ada antibiotik yang efektif.

Trending di Edukasi