Satujuang- Persoalan sampah yang menumpuk belakangan ini di tempat pembuangan sementara (TPS) disejumlah titik di Karimun, Provinsi Kepulauan Riau mendapat kritikan dari masyarakat.
Bukan tanpa alasan, lebih dari 4 minggu, sampah tidak terangkut dan menumpuk, alhasil menimbulkan bau serta estetika kota yang berkurang.
“Sudah lama sampah itu menumpuk, baru semalam ada yang ngangkut. Kalau ditumpuk lama-lama, kan jadi sumber penyakit,” ujar Dedi, warga sekitaran pasar Bukit Tembak, Meral, Minggu (30/9/24).
Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Karimun, Rita Agustina mengatakan jika keterlambatan pengangkutan sampah diakibatkan truck pengakutan yang tengan masa perbaikan.
“Truck tengah rusak (dalam perbaikan), jadi terkendala pengangkutan. Saya meminta maaf atas ketidaknyaman pelayanan kepada Masyarakat,” terangnya lewat seluler.
Disinggung terkait minimnya anggaran pemerintah daerah, Rita mengaku jika hingga saat ini pihaknya masih menunggu proses pencairan APBD Perubahan, namun hal tersebut menurutnya tidak jadi kendala dalam mengatasi persoalan sampah di Karimun.
“Kan semua tahu kita menunggu APBD Perubahan, inshaallah sudah bisa kami atasi,” ujarnya.
Namun meskipun demikian, Rita mengatakan jika Dinasnya tetap akan selalu memberikan pelayan yang terbaik pada masyarakat meskipun dengan keterbatasan anggaran.
“Saya meminta maaf atas ketidaknyaman, smoga pelayanan (pengangkutan, red) akan berlangsung lebih baik lagi,” ucapnya.
Pantauan di lapangan, minggu (30/9) sejumlah titik penampungan sampah sementara seperti di Pasar Bukit Tembak, sekitaran Kavling dan Jalan Ahmad Yani, tumpukan sampah sudah diangkut. (esp/tika)