Kota Blitar– Anggota DPRD Kabupaten Blitar Ratna Dewi Nirwana Sari, beserta suaminya, Ferdians Rezsa Alvisa baru pulang menunaikan ibadah haji.

“Pengalaman saya berhaji tahun ini sangat luar biasa karena jumlah jamaah haji di tahun 2023 ini adalah yang terbesar sepanjang sejarah,” ujar Ratna didampingi suaminya Ferdians, anggota DPRD Provinsi Jatim kepada awak media, Sabtu (22/7/23).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Kepulangan pasangan politisi Partai Gerindra ini disambut gembira oleh keluarga kerabat dan teman di Kota Blitar.

Ratna yang saat ini menjabat Wakil Ketua Komisi IV DPRD kabupaten Blitar ini juga mengaku sangat bersyukur bisa pulang kembali ke tanah air bersama suaminya dalam keadaan sehat.

Dengan bertambahnya 9 ribu kuota haji Indonesia tahun 2023, cerita Ratna, ada beberapa poin yang harus diperhatikan Kementerian Agama Republik Indonesia terkait persiapan.

Karena saat di Arafah dan Mina banyak jamaah haji reguler yang seharusnya sudah sampai di Muzdalifah pada pagi hari, baru terangkut bis pada siang harinya dengan terik matahari mencapai 50 derajat celcius.

Alhasil banyak jamaah haji Indonesia yang mengalami dehidrasi dan diangkut ambulans karena tidak ada pasokan air minum ditambah belum sempat sarapan pagi harinya.

Sedangkan di tahun 2023 ini, lanjut Ratna, ada 30% jamaah haji yang mempunyai potensi resiko kesehatan.

Ke depan, Ratna berharap Pemerintah Indonesia lebih matang dalam persiapan dan lebih memperhatikan kondisi jamaah haji Indonesia mengingat cuaca sangat panas.

Bahkan tanpa cuaca yang panas pun harusnya jamaa haji Indonesia diperhatikan betul dan mendapatkan perlakuan yang khusus.

Bila perlu, kata Ratna, di tahun-tahun mendatang jamaah haji yang sudah lanjut usia mendapatkan satu pendamping, bisa dari keluarga ataupun dari pemerintah.

Karena saat beribadah haji terkadang jamaah yang berusia lanjut di sana membutuhkan penanganan yang khusus, misalnya kebutuhan kursi roda atau yang lainnya.

Ratna bersyukur, di usianya yang 30 tahun dirinya telah berhaji, untuk itu ia mengajak teman-temannya agar berhaji selagi mampu di usia masih aktif.

“Karena berhaji adalah ibadah fisik, artinya membutuhkan fisik yang cukup kuat,” tandas Ratna.

Diakhir, kepada pemerintah Blitar Ia juga berpesan agar lebih maksimal dalam penanganan jamaah haji mengingat kuota haji Blitar sudah mulai normal bahkan ditambah.

“Lebih dimaksimalkan, karena berhaji hanya sekali setahun tidak bisa diulang, mereka yang sudah mengantri puluhan tahun ini tolong perhatikan nasib mereka,” pungkas Ratna. (Herlina)