Menu

Mode Gelap
Hidup Sebatang Kara, Lansia Di Kajen Dapat Bantuan Beda Rumah Gelapkan Sepeda Listrik, 4 Orang Warga Kota Tegal Diamankan Polisi DPRD DKI Jakarta Tetapkan Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih Fenomena Aliran Sesat dan Bahayanya terhadap Umat Waspada Marak Beredar Oli Palsu, Berikut Cara Membedakannya SNPMB 2025 Resmi Dibuka, Ini Panduan Registrasi Akun dan Jadwal Lengkap

SJ News

Pemprov DKI Jakarta dan BMKG Lakukan Operasi Modifikasi Cuaca

badge-check


Gambar Ilustrasi (Sumber: PxHere) Perbesar

Gambar Ilustrasi (Sumber: PxHere)

Jakarta – Pemprov DKI Jakarta dan BMKG Lakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) tahap pertama yang di gelar pada 7-9 Desember 2024 kemarin, di nilai berhasil mengurangi hingga 67 persen curah hujan yang akan masuk ke wilayah Jakarta. Hal tersebut di utarakan Sekretaris Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Marulitua Sijabat, Sabtu (14/12).

Menurut Marulitua, teknis pelaksanaan operasi tersebut pihaknya berkolaborasi dengan ahli Dari Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). “Tahap pertama total kami melakukan 7 sortie penerbangan penyemaian awan. Hasilnya cukup efektif, mengurangi hingga 67 persen curah hujan yang akan masuk ke wilayah Jakarta,” ungkapnya.

Berdasarkan hasil dan pengalaman tahap pertama OMC, ungkap Maruli, pihaknya melakukan kegiatan tahap kedua mulai Jumat (13/12) kemarin. Untuk tahap kedua OMC di laksanakan selama 4 hari, hingga Senin (16/12/24).

Maruli menambahkan, pada hari kedua pihaknya merencanakan 4 sortie penerbangan untuk melakukan penyemaian ke arah barat laut Namun, realisasinya akan di sesuaikan dengan hasil pengamatan dan analisa dari para ilmuwan BMKG yang terlibat dalam operasi. “Ini merupakan ikhtiar bersama mengamankan Jakarta dari bencana hidrometeorologi. Juga memberikan layanan rasa aman bagi masyarakat di Jakarta untuk beraktivitas,” ucapnya.

Ketua Tim Pengendalian dan Pengawasan Modifikasi Cuaca BMKG, Lutfi Fitriano menegaskan, kolaborasi pihaknya bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar OMC sebagai mitigasi mengantisipasi potensi curah hujan yang cukup tinggi pada musim puncak musim penghujan, Desember 2024 hingga Januari 2025 mendatang.

Karena itu, pihaknya menjadikan potensi awan dari arah luar yang akan masuk DKI Jakarta sebagai indikator pelaksanaan sortie penerbangan. “Hingga akhir tahun ini pembentukan awan di perkirakan masih ada, khususnya pada 15-16 Desember. Karena itu kami sarankan peningkatan sortie dan area penyemaian,” tandasnya. (AHK)

Trending di SJ News