Jakarta- Setiap manusia akan diuji sesuai dengan batas kemampuannya, sebagaimana firman Allah SWT dalam Surah Al-Baqarah ayat 286.
Ketika hidup terasa berat, Allah SWT memberikan jalan keluar melalui panduan dan pertolongan-Nya.
Salah satu panduan ini tercantum dalam hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Abbas RA.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, Nabi SAW bersabda:
“Hai anak muda, aku ajarkan beberapa kalimat kepadamu: jagalah Allah niscaya Allah menjagamu, jagalah Allah niscaya engkau dapatkan Allah di depanmu. Jika engkau minta, mintalah kepada Allah. Jika engkau minta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah, jika seluruh umat sepakat untuk memberimu manfaat dengan sesuatu, maka mereka tidak dapat memberimu manfaat kecuali yang telah ditetapkan Allah untukmu. Dan jika mereka sepakat untuk memberimu mudarat dengan sesuatu, maka mereka tidak dapat memberimu mudarat kecuali yang telah ditetapkan Allah atasmu. Pena-pena telah diangkat, dan lembaran-lembaran telah kering.” (HR At-Tirmidzi, hasan shahih).
Dalam versi lain yang juga diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dari jalur Hanasy ash-Shan’ani, Rasulullah SAW menambahkan:
“Kenali Allah pada saat makmur, niscaya Allah mengenalmu pada saat sulit. Ketahuilah bahwa kemenangan itu bersama kesabaran, kelapangan bersama musibah, dan bersama kesulitan ada kemudahan.”
Ibnu Rajab Al-Hanbali dalam kitabnya Jami’ul Ulum wal Hikam menjelaskan makna hadits ini.
Maksud dari “Jagalah Allah niscaya Allah menjagamu” adalah menjaga hukum-hukum, perintah, larangan, dan hak-hak Allah SWT.
Orang yang melaksanakan ini termasuk dalam golongan yang dipuji Allah dalam QS Qaf: 32-33, yaitu mereka yang bertobat, patuh, dan datang kepada Allah dengan hati yang berserah diri.
Allah juga memerintahkan menjaga perintah-perintah seperti salat, thaharah (bersuci), dan menjauhi larangan.
Rasulullah SAW mengingatkan untuk menjaga kepala dan isinya, serta perut dan apa yang dimasukkan ke dalamnya, meskipun hadits ini dinilai dhaif.
Sebagai balasan, Allah akan menjaga kemaslahatan dunia hamba-Nya, termasuk kesehatan, keluarga, dan harta.
Orang yang menjaga Allah di masa mudanya akan mendapat penjagaan-Nya di masa tua.
Hadits ini mengajarkan bahwa bersandar kepada Allah SWT adalah kunci ketenangan hidup.
Pertolongan Allah senantiasa hadir bagi hamba-Nya yang menjaga hubungan dengan-Nya, baik di masa senang maupun susah.(Red/detik)