Satujuang, Bengkulu – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Bengkulu yang digadang-gadang untuk meningkatkan kualitas gizi pelajar justru terganjal di lapangan.
Di SDN 79 Kota Bengkulu, program MBG hanya sempat berjalan sekali pada 1 September 2025 lalu. Sejak itu, pendistribusian makanan mendadak berhenti hingga hari ini, Jumat (12/9/25).
Pihak penyedia, SPPG Kampung Melayu, melalui pesan berantai kepada wali murid mengaku mengalami “kendala serius” dalam produksi makanan. Mereka meminta maaf dan menyatakan belum bisa melanjutkan distribusi MBG karena khawatir pelayanan tidak maksimal.
Kondisi ini kontras dengan klaim Pemerintah Kota Bengkulu yang menyebut jumlah penerima MBG justru terus bertambah.
Seperti dilansir dari Antara yang tayang pada 1 mei 2025, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Bengkulu, Ilham Putra, menyatakan ada penambahan 3.166 siswa dari TK, SD, hingga SMP setelah peresmian dapur umum MBG oleh Polda Bengkulu.
“Program makan bergizi gratis memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih luas khususnya di Kota Bengkulu,” kata Ilham saat itu.
Dengan penambahan tersebut, total penerima manfaat MBG kini mencapai 6.898 siswa.
Mereka tersebar di sejumlah sekolah, di antaranya TK Kemala Bhayangkari (58 siswa), SDN 87 (598 siswa), SDN 75 (889 siswa), MI Nur Rahma (627 siswa), SDN 16 (870 siswa), dan MTs Nur Rah (124 siswa).
Sebelumnya, sebanyak 3.000 siswa sudah lebih dulu menikmati MBG sejak 3 Februari 2025 di enam sekolah, termasuk TK Kartika II, SDN 61, SDN 73, SMPN 6, SMPN 14, dan SMAN 4 di Kecamatan Singkatan Pati.
Namun fakta di SDN 79 menimbulkan tanda tanya publik, dengan anggaran miliaran rupiah dan jumlah penerima yang terus bertambah, mengapa program MBG bisa tersendat hanya setelah sekali jalan?. (Red)
Tag:
Dapatkan berita pilihan kami langsung di handphone-mu! Follow akun sosial media Satujuang.com di:
👉 WhatsApp Channel:
https://whatsapp.com/channel/0029VavO9DU0lwgyedNGq30R
👉 Facebook:
facebook.com/RedaksiSatuJuang
👉 TikTok:
@satujuang.vt