Menu

Mode Gelap
Patroli Long Weekend di Kota Tegal, Pemotor Berknalpot Brong Dihukum Push Up Peringatan Maulid Nabi, Gubernur Rohidin Ajak Masyarakat Teladani Akhlak Rasulullah Rohidin Mersyah: Sertifikasi Arsitek Kunci untuk Pembangunan yang Sesuai Budaya Pimpin Peletakan Batu Pertama Ponpes An-Nur, Rohidin Optimis Bangun Generasi Berakhlak Peringatan Maulid Nabi, Khairil: Toleransi Adalah Kunci Utama Menghargai Perbedaan Pemprov Bengkulu Sukses Atasi Pembebasan Lahan Masjid Al-Muttaqien

SJ News

Konflik di Gaza, Hamas Gunakan Senjata Buatan Lokal dalam Serangan Terbaru

badge-check


					Hamas Perbesar

Hamas

Satujuang- Brigade al-Qassam, sayap militer Hamas, mengumumkan keberhasilan operasi dengan menggunakan bahan peledak anti-personel buatan lokal bernama Ra’diya.

Mereka melaporkan menyerang unit patroli Israel yang terdiri dari enam tentara di Tel al-Hawa bagian barat daya.

Menurut laporan Al-Mayadeen, serangan ini menyebabkan kematian dan luka-luka pada seluruh anggota unit tersebut.

Sementara itu, Brigade al-Mujahidin memperkenalkan sistem senjata lokal lainnya bernama rudal Haseb 111.

Faksi perlawanan Palestina ini mencatat rudal tersebut dikembangkan selama operasi militer Israel terhadap warga sipil Gaza yang disebut Operasi Badai Al-Aqsa.

Al-Mayadeen melaporkan bahwa produksi rudal ini merupakan pencapaian signifikan selama operasi tersebut.

Pejabat militer dan intelijen Israel menyimpulkan bahwa sejumlah besar senjata yang digunakan oleh Hamas dalam serangan pada 7 Oktober dan selama konflik di Gaza berasal dari persediaan militer Israel sendiri.

Meskipun Gaza telah mengalami blokade militer dari Israel, analis telah lama menyoroti rute penyelundupan bawah tanah sebagai kunci bagi Hamas untuk mempertahankan persediaan senjata yang memadai.

Intelijen terbaru menunjukkan kemampuan Hamas untuk memproduksi roket dan senjata anti-tank dari ribuan amunisi Israel yang gagal meledak, serta senjata-senjata yang dicuri dari gudang militer Israel.

Intelijen yang terkumpul selama berbulan-bulan pertempuran mengungkap bahwa Israel telah salah menilai niat Hamas sebelum 7 Oktober dan meremehkan kemampuan mereka dalam hal persenjataan.

Trending di SJ News