Menu

Mode Gelap
2 Remaja Nekat Curi HP Sambil Ancam Korban Pakai Celurit Kejaksaan Tinggi Sumsel Tetapkan 3 Orang Tersangka Kasus Korupsi Pahami Perbedaan Bronzer dan Contour untuk Hasil Makeup Maksimal Batuk Tak Kunjung Sembuh? Ini 7 Cara Mencegah dan Mengatasinya Secara Alami! 8 Barang yang Tidak Boleh Dibersihkan dengan Baking Soda Emas Antam Naik 15 Ribu, Berikut Harga dan Ketentuan Pajaknya

SJ News

Kapolri Tutup Festival Musik Jalanan

badge-check


Kapolri saat memberikan hadiah untuk para juara festival musik jalanan. Perbesar

Kapolri saat memberikan hadiah untuk para juara festival musik jalanan.

Yogyakarta – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo resmi menutup kegiatan festival musik jalanan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-76.

Penutupan Festival ini berlangsung di museum Benteng Vrederburgh, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kamis (26/5/22) malam.

“Baru saja kita melaksanakan kegiatan penganugerahan terhadap 10 peserta finalis terbaik festival musisi jalanan yang kita selenggarakan dalam rangka memperingati hari ulang tahun Bhayangkara ke-76,” kata Sigit.

Menurut Sigit, kegiatan ini mewakili komitmen dari Polri yang terus berbenah dan memperbaiki diri dalam memberikan wadah ataupun membangun ruang demokrasi bagi masyarakat yang positif.

Hal ini dilakukan demi menjaga persatuan dan kesatuan Negara Indonesia.

Dalam memberikan ruang demokrasi, Sigit menekankan, Polri telah membuat beberapa kegiatan untuk masyarakat menyampaikan aspirasi dan ekspresinya.

Sebelum festival musik ini, Korps Bhayangkara telah sukses menggelar lomba mural dan orasi.

Sigit mengatakan, hari ini mengajak rekan-rekan untuk memanfaatkan musik sebagai bagian dari kegiatan perayaan hari bhayangkara, untuk bisa digunakan menyampaikan ekspresi.

“Jadi ini ruang-ruang demokrasi yang kita bangun untuk selalu dimanfaatkan. Karena kita lihat banyak seniman-seniman besar yang juga menyampaikan ekspresi-ekspresi melalui musik,” ujarnya.

Kegiatan festival musik Bhayangkara 2022 yang bertemakan ‘Setapak Perubahan, Pesan Cinta Untuk Indonesia’ ini dibagi ke dalam dua sub tema.

Yakni ‘Suara Hati untuk Polri’ dan ‘Persembahan Karya Jalanan untuk Indonesia’.

Komunitas musisi jalanan hingga kelompok musisi difabel diberikan kesempatan menyalurkan, kritik, saran dan aspirasinya dalam kegiatan tersebut.

Menurut Sigit, penyampaian ekspresi atau aspirasi melalui musik bisa menjadi lebih efektif mewakili suara hati masyarakat luas.

Sehingga, pesan yang disampaikan kepada para pemangku kebijakan akan lebih mudah diserap.

Sigit juga menyampaikan akan terus mendorong hal-hal seperti ini. Sehingga disatu sisi bagaimana kita menghadapi situasi di tahun politik tentunya akan banyak kegiatan yang menjadi bagian dari menyampaikan ekspresi.

“Selalu kita ingatkan, bagaimana ruang demokrasi dan politik tersebut betul-betul dapat kita manfaatkan dengan baik, kita jaga dan kita salurkan secara positif,” ucap eks Kapolda Banten tersebut.

Meski begitu, Sigit menekankan, yang terpenting adalah penyampaian ekspresi di ruang demokrasi tersebut tetap selalu mengutamakan untuk menjaga persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia.

Namun disisi lain aspirasi tersebut, yang paling penting adalah bagaimana kedepan kita selalu menjaga persatuan dan kesatuan. Walaupun kita berbeda-berbeda, karena kemajemukan, itu yang harus kita jaga.

Polri tentunya selalu siapa mengawal, mengamankan ruang demokrasi yang sebagai bagian terus-menerus harus diisi, diekspresikan sebagai bentuk kritis kita, bentuk kepedulian, kecintaan kita terhadap masyarakat, bangsa dan negara,” papar Sigit.

Sebelum mengakhiri pernyataannya, Sigit menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta, dewan juri, musisi jalanan dan pihak yang terlibat dalam menyukseskan acara festival ini.

Sigit berharap, dengan adanya ruang aspirasi dan ekspresi ini, seluruh kritik ataupun masukan dapat dijadikan bahan evaluasi untuk menjadi institusi yang lebih baik lagi kedepannya.

Sehingga dapat semakin dicintai dan menjadi seperti yang diharapkan oleh masyarakat Indonesia.

Sigit mempersilahkan untuk terus mengkritik Polri sebagai masukan-masukan agar Polri terus berbenah diri.

“Dan tentunya kami juga titip kepada seluruh musisi jalanan bagaimana kita terus membangun kecintaan terhadap Bangsa dan Negara Indonesia,” tutup Sigit. (Tb)

Trending di SJ News