Menu

Mode Gelap
Kejaksaan Tinggi Sumsel Tetapkan 3 Orang Tersangka Kasus Korupsi Pahami Perbedaan Bronzer dan Contour untuk Hasil Makeup Maksimal Batuk Tak Kunjung Sembuh? Ini 7 Cara Mencegah dan Mengatasinya Secara Alami! 8 Barang yang Tidak Boleh Dibersihkan dengan Baking Soda Emas Antam Naik 15 Ribu, Berikut Harga dan Ketentuan Pajaknya Ternyata Anggaran Festival Durian Ke 2 di PUT Dialihkan Dinas Pariwisata RL Kesini

Edukasi

Kalimat yang Harus Dihindari Orang Tua Saat Berkomunikasi dengan Anak

badge-check


Kalimat yang Harus Dihindari Orang Tua Saat Berkomunikasi dengan Anak Perbesar

Kalimat yang Harus Dihindari Orang Tua Saat Berkomunikasi dengan Anak

Jakarta- Setiap kata yang diucapkan orang tua memiliki dampak besar pada perkembangan anak.

Kata-kata yang diucapkan dapat membangun kepercayaan diri anak atau justru menghancurkannya.

Tak hanya itu, ucapan orang tua juga berperan penting dalam membentuk pola pikir dan kepribadian anak di masa depan.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk berhati-hati dalam memilih kata-kata. Berikut adalah beberapa kalimat yang sebaiknya dihindari.

1. “Good job”

Pujian seperti “good job” atau “good boy/girl” yang diberikan setiap kali anak berhasil melakukan sesuatu ternyata tidak selalu berdampak positif.

Penelitian menunjukkan bahwa pujian yang terlalu sering dapat membuat anak bergantung pada afirmasi dari orang lain, alih-alih termotivasi oleh dorongan dari dalam diri mereka sendiri.

Sebaiknya, berikan pujian yang lebih spesifik dan hanya di saat yang tepat, agar anak tetap merasa dihargai tanpa kehilangan kemandirian.

2. “Kamu baik-baik saja”

Ketika anak jatuh atau terluka, spontan mengatakan “kamu baik-baik saja” dapat membuat mereka merasa emosinya tidak valid.

Padahal, saat anak menangis, itu berarti mereka sedang merasakan ketidaknyamanan.

Sebagai gantinya, akui perasaan mereka dengan kalimat seperti, “Ya ampun, jatuhnya sakit, ya?” sambil memberikan pelukan untuk menenangkan.

3. “Ayo cepat”

Memburu-buru anak dengan kalimat seperti “ayo cepat” saat mereka lambat, misalnya saat makan, bisa membuat anak merasa tergesa-gesa dan stres.

Sebaiknya, gunakan nada bicara yang lebih lembut dan tanyakan apakah mereka memerlukan bantuan. Ini membantu anak merasa didukung tanpa tekanan.

4. “Hati-hati”

Saat anak mencoba menjaga keseimbangan atau fokus pada sesuatu, mengatakan “hati-hati” justru bisa mengganggu konsentrasi mereka.

Lebih baik biarkan mereka mencoba sendiri sambil tetap mengawasi dengan tenang. Ketenangan orang tua dapat memberikan rasa percaya diri pada anak.

5. “Ibu/ayah bantu ya”

Ketika anak kesulitan, keinginan untuk langsung membantu sering muncul secara spontan. Namun, terlalu cepat memberikan bantuan dapat menghambat kemandirian mereka.

Sebagai alternatif, ajukan pertanyaan seperti, “Bagaimana menurut kamu kalau kita coba cara ini?” Pendekatan ini tidak hanya membantu anak belajar menyelesaikan masalah tetapi juga memperkuat rasa percaya diri mereka.

Dengan menghindari frasa-frasa di atas, orang tua dapat mendukung perkembangan anak yang lebih sehat, mandiri, dan percaya diri.

Setiap kata yang diucapkan memiliki pengaruh besar pada masa depan anak, sehingga penting untuk selalu bijak dalam berbicara.(Red/CNN)

Trending di Edukasi