Jakarta- Masa kanak-kanak Bill Gates memegang peran penting dalam kesuksesannya sebagai pendiri Microsoft.
Gates sendiri mengakui bahwa kebiasaan yang ia kembangkan di masa kecil, seperti menjelajah, membaca, dan berpikir mendalam, menjadi fondasi keberhasilannya.
Ia ragu akan menjadi miliarder jika tumbuh di era smartphone dan media sosial seperti anak-anak saat ini.
Gates menghabiskan banyak waktu di kamar, tenggelam dalam buku dan ide-ide tanpa gangguan, terutama saat ia merasa gelisah atau bosan.
Kebiasaan ini, menurutnya, melatih kemampuan berpikir mendalam yang kemudian menjadi kunci suksesnya.
“Kemampuan mengubah waktu luang menjadi pemikiran dan pembelajaran yang mendalam adalah bagian penting dari kesuksesan saya,” tulis Gates di blog pribadinya.
Dalam blog tersebut, Gates merekomendasikan buku The Anxious Generation karya Jonathan Haidt, yang membahas dampak negatif smartphone dan media sosial pada kesehatan mental anak-anak.
Teknologi ini, menurut penelitian, memicu krisis kesehatan mental di kalangan Generasi Z, seperti meningkatnya tingkat kesepian dan depresi.
Gates menyoroti bahwa gangguan terus-menerus dan sifat adiktif media sosial dapat merusak kemampuan fokus dan rentang perhatian anak-anak.
Sepanjang kariernya, Gates sering mengandalkan kemampuan membaca, fokus intens, dan isolasi untuk menggali ide-ide besar.
Ia memiliki tradisi “minggu berpikir” di mana ia mengasingkan diri ke kabin terpencil tanpa akses teknologi, hanya ditemani buku dan makalah.
Kebiasaan ini memungkinkan Gates berkonsentrasi penuh dan melahirkan inovasi besar seperti Internet Explorer.
Pakar produktivitas Laura Stack menilai kebiasaan Gates sebagai strategi brilian. Menurut Stack, menciptakan lingkungan bebas gangguan adalah kunci untuk mencapai fokus tingkat tinggi.
Gates sendiri percaya bahwa kemampuan memusatkan pikiran tanpa gangguan adalah dasar dari terobosan besar yang telah ia capai sepanjang hidupnya.(Red/detik)