Bengkulu – DPD KNPI Provinsi Bengkulu Bidang Politik dan Demokrasi akan menggelar Simposium Politik Kebangsaan.
Dengan mengusung tema “Membangun Kesadaran Politik Generasi Muda Bengkulu, Menyongsong Bonus Demografi Indonesia Emas 2045”.
Kegiatan akan dilaksanakan di Gedung Serba Guna (GSG) Kampus Univerditas Hazairin (Unihaz) Bengkulu pada Senin (6/6/22) besok.
Wakil Ketua Bidang Politik dan Demokrasi, Sandy Azhari mengatakan, kegiatan simposium ini merupakan program kerja tahun ini dengan sasaran generasi muda, khususnya para mahasiswa.
“Generasi muda yang akan menjadi bagian dari Bonus Demografi Indonesia 1945 harus disiapkan dari sekarang melalui kesadaran politik,” kata Sandy, Minggu (5/6/22).
Kesadaran politik akan menumbuhkan tanggung jawab terhadap keberlangsungan bangsa ini, kita memulainya dari anak-anak muda.
“Nantinya anak-anak mereka akan menjadi bagian dari momentum Indonesia Emas 1945, juga adek-adek yang saat ini masih bayi maupun sudah usia anak-anak,” sampainya.
Simposium ini mengundang 3 narasumber dari 3 unsur, yakni Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, kemudian Rektor Unihaz Zulfiperius dan politisi senior Bengkulu, Anwar Hamid.
“Ada 250 peserta yang sudah mendaftar, dan ini akan dijadikan program rutin tahunan DPD KNPI Provinsi Bengkulu,” tukas Sandy.
Untuk diketahui, Indonesia pada 2045 adalah momentum bersejarah. Mengapa demikian. Pada saat itu, Indonesia genap berusia 100 tahun alias satu abad Indonesia.
Inilah yang menjadi salah satu alasan munculnya ide, wacana, dan gagasan Generasi Emas 2045.
Indonesia 2045 memang masih 23 tahun lagi. Namun, pada dasarnya bibit-bibit unggul itu sudah ada dari sekarang.
Anak-anak kecil maupun yang baru lahir tahun ini sudah berada di sekeliling kita. Merekalah yang akan memimpin bangsa ini di tahun 2045 kelak.
“Di tangan mereka yang masih bayi dan anak-anak sekarang inilah, masa depan dan nasib bangsa ini dipertaruhkan,” urai Sandy.
Ledakan kelahiran yang diperkirakan membludak pada tahun ini dan tahun 2021 karena situasi pandemi ini menjadi hal yang perlu diberikan perhatian khusus.
Bayi lahir pada tahun tersebut akan menjadi penduduk berusia produktif pada 2045 mendatang.
Pada tahun 2045, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi yaitu jumlah penduduk Indonesia 70%-nya dalam usia produktif (15-64 tahun)
Sedangkan sisanya 30% merupakan penduduk yang tidak produktif (usia dibawah 14 tahun dan diatas 65 tahun) pada periode tahun 2020-2045.
Jika bonus demografi ini tidak dimanfaatkan dengan baik akan membawa dampak buruk terutama masalah sosial seperti kemiskinan, kesehatan yang rendah, pengangguran, dan tingkat kriminalitas yang tinggi.
“Melihat dari fakta yang akan dihadapi Indonesia tersebut bonus demografi memang tidak bisa dihindari,” pungkasnya. (Red)