Menu

Mode Gelap
Kejagung Amankan Buronan Muhammad Khairuddin Terkait Kasus Korupsi Soal Polemik Dugaan Politik Uang di DPD RI: Ini Kata Ketum PPWI Wilson Lalengke Pemkab Blitar Gelar Launching Calender of Events Kab.Blitar dan Closing Global Youth Summit 2025 Sosialisasi Keselamatan Lalin, Polisi Gelar Police Art di Event Tegal Otomotif Show Warga Palu Diamankan Polisi: Diduga Jual Minyak Urut Dengan Cara Memaksa Jumat Berkah, Satlantas Polres Pekalongan Berbagi Kepada Warga Kurang Mampu

Edukasi

Fenomena Aliran Sesat dan Bahayanya terhadap Umat

badge-check


Fenomena Aliran Sesat dan Bahayanya terhadap Umat Perbesar

Fenomena Aliran Sesat dan Bahayanya terhadap Umat

Jakarta- Fenomena aliran sesat menjadi salah satu masalah serius yang meresahkan umat.

Aliran ini sering kali menyamar sebagai ajaran agama yang benar sehingga sulit dikenali, terutama oleh masyarakat awam.

Kehadiran aliran sesat dapat merusak akidah, memecah belah umat, dan menimbulkan kebingungan di tengah masyarakat.

Definisi Aliran Sesat

Menurut Abdullah Wali dalam bukunya Multikulturalisme dalam Pendidikan Agama Islam Analisis Pemikiran Dosen PAI di Perguruan Tinggi Umum, aliran sesat adalah kelompok atau gerakan yang menyimpang dari ajaran agama yang benar, baik dalam pemahaman maupun praktik ibadahnya.

Aliran seperti ini sering muncul dengan menawarkan pemahaman yang berbeda dari ajaran Islam yang sebenarnya, sehingga penting bagi umat untuk berpegang teguh pada Al-Qur’an dan sunnah Nabi Muhammad SAW.

Sebagaimana ditegaskan dalam hadits Nabi, “Aku tinggalkan kepada kalian dua perkara yang kalian tidak akan pernah tersesat untuk selama-lamanya, selama kalian berpegang teguh kepada keduanya, yaitu Kitabullah (Al-Qur’an) dan sunnah Nabi.” (HR Bukhari dan Muslim).

Ciri-ciri Aliran Sesat Menurut MUI

Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menetapkan ciri-ciri aliran sesat untuk membantu umat Islam mengenali dan menjauhi penyimpangan. Beberapa ciri utama aliran sesat antara lain:

1. Mengingkari salah satu rukun iman atau rukun Islam.

2. Meyakini akidah yang bertentangan dengan dalil syar’i.

3. Mengklaim adanya wahyu yang turun setelah Al-Qur’an.

4. Meragukan otentisitas dan kebenaran Al-Qur’an.

5. Menafsirkan Al-Qur’an secara menyimpang dari kaidah tafsir.

6. Mengingkari hadits sebagai sumber ajaran Islam.

7. Melecehkan atau mendustakan Nabi Muhammad SAW.

8. Mengingkari Nabi Muhammad sebagai nabi terakhir.

9. Mengubah pokok ibadah yang telah ditetapkan syariah.

10. Mengkafirkan sesama muslim hanya karena perbedaan kelompok.

Peringatan Bahaya Kesesatan dalam Al-Qur’an

Allah SWT mengingatkan bahaya kesesatan dalam Surah Al-A’raf ayat 186:

“Siapa saja yang Allah sesatkan, tidak ada yang mampu memberinya petunjuk, dan Dia akan membiarkannya terombang-ambing dalam kesesatan.”

Ayat ini menegaskan betapa pentingnya berpegang pada ajaran Islam yang benar untuk terhindar dari bahaya penyimpangan.

Menghindari Kesesatan

Umat Islam wajib terus memperdalam ilmu agama, merujuk kepada Al-Qur’an dan sunnah, serta mendekatkan diri kepada ulama yang kredibel.

Dengan demikian, masyarakat dapat mengenali dan menjauhi aliran-aliran menyimpang yang dapat merusak akidah dan persatuan umat.(Red/detik)

Trending di Edukasi