Jakarta- Meta, perusahaan induk dari Instagram, Facebook, dan WhatsApp memblokir sejumlah akun yang melacak penerbangan jet pribadi selebritas dan tokoh publik di Instagram dan Threads.
Tindakan ini diumumkan oleh Jack Sweeney, administrator akun-akun pelacak jet tersebut, melalui unggahan di Threads.
Sweeney melaporkan bahwa akun-akun miliknya yang melacak lokasi jet selebritas, seperti @elonmuskjet, ditangguhkan secara tiba-tiba tanpa peringatan atau informasi lebih lanjut.
Sweeney mengelola sejumlah akun pelacak yang memantau perjalanan jet pribadi tokoh-tokoh ternama seperti Elon Musk, Taylor Swift, Kim Kardashian, Kylie Jenner, Jeff Bezos, Mark Zuckerberg, dan mantan Presiden AS Donald Trump.
Selain @elonmuskjet, akun-akun lain seperti @celebrityjets, @kimjet, @kyliejennerjet, @bezosjet, dan @zuckerbertjet juga diblokir oleh Meta.
Beberapa akun, seperti @trump_jets, tetap aktif, sementara @taylorswiftjets masih menampilkan peringatan namun belum diblokir sepenuhnya.
Meta menyatakan bahwa pemblokiran ini dilakukan untuk melindungi privasi dan keamanan para tokoh publik, dengan alasan risiko bahaya fisik akibat pelacakan real-time.
Kebijakan ini sejalan dengan rekomendasi dewan pengawas independen Meta yang menilai akun-akun pelacak ini melanggar kebijakan privasi perusahaan.
Sweeney sendiri menggunakan data publik dari Administrasi Penerbangan Federal (FAA) dan sinyal penerbangan untuk memprediksi lokasi jet pribadi.
Ia mengklaim bahwa proyeknya bermanfaat untuk edukasi publik mengenai emisi karbon dari perjalanan udara, yang berdampak pada perubahan iklim.
Beberapa pihak, seperti jurnalis dan aktivis lingkungan, melihat akun-akun ini sebagai sumber informasi penting terkait isu emisi karbon. Namun, keberadaan akun-akun tersebut juga menuai kontroversi terkait privasi.
Sebelumnya, akun Sweeney pernah diblokir di Twitter (kini X) pada Desember 2022, termasuk akun @elonjet yang melacak perjalanan Elon Musk.
Musk menganggap pelacakan real-time sebagai ancaman keamanan dan melanggar kebijakan privasi, sehingga mendorong pemblokiran akun-akun pelacak oleh platform tersebut.(Red/kompas)