Menu

Mode Gelap
Produksi Pangan Meningkat, Prabowo Pastikan Stop Impor Beras 2025 Panduan Memilih Ekstensi Domain yang Tepat untuk Website Anda Banyak Semut di Rumah? Ini Cara Efektif Membasminya Prabowo Pastikan Penurunan Harga Tiket Tidak Bebani Maskapai Ario Tejo Bayu Aji Sukses Pimpin Jalin, Terima Penghargaan Top 100 CEO 2024 Studi Ungkap Karakter Hewan Tingkatkan Keterampilan Sosial Anak

Ekbis

Bitcoin Tembus Rekor, Trump dan Elon Musk Dorong Lonjakan Harga Kripto

badge-check


Bitcoin Perbesar

Bitcoin

Jakarta- Bitcoin mencatat rekor baru, menembus harga US$80.000 per keping di tengah panasnya pemilihan presiden Amerika Serikat.

Kenaikan ini terus berlanjut hingga setelah Donald Trump dinyatakan menang dalam Pilpres AS, dengan harga Bitcoin mencapai US$81.287 per keping pada hari ini, Senin (11/11/24).

Sepanjang tahun ini, harga Bitcoin telah naik sebesar 80 persen, didorong oleh keyakinan pasar bahwa kemenangan Trump adalah sinyal positif bagi aset kripto.

Trump, meskipun sebelumnya skeptis terhadap Bitcoin dan menyebutnya sebagai “udara kosong,” kini berubah arah dan menyambut industri kripto.

Pada September lalu, Trump bersama anak-anaknya meluncurkan perusahaan kripto baru bernama World Liberty Financial, menunjukkan bahwa dia kini memiliki kepentingan finansial dalam industri ini.

Dalam peluncuran tersebut, Trump menegaskan keyakinannya bahwa industri kripto merupakan masa depan dan memiliki potensi besar untuk berkembang di Amerika Serikat.

Lebih jauh lagi, Trump mengusulkan agar AS memiliki cadangan nasional Bitcoin, mirip dengan cadangan minyak strategis, sebagai langkah keamanan nasional.

Selain itu, dukungan terhadap kripto juga dipengaruhi oleh keterlibatan Elon Musk, penggemar kripto dan anggota tim pendukung Trump.

Dogecoin, mata uang favorit Musk, mengalami lonjakan harga lebih dari 20 persen sejak Minggu (10/11).

Sebaliknya, di bawah pemerintahan Joe Biden, regulasi terhadap kripto jauh lebih ketat.

Ketua SEC, Gary Gensler, pada Juni 2021 menyatakan bahwa industri kripto penuh dengan risiko penipuan dan penyalahgunaan.

Trending di Ekbis