Menu

Mode Gelap
Kemendagri Gelar Sosialisasi, Ormas dan LSM Jakbar Bangun Komunikasi yang Harmonis Dukung Program Nasional, Gubernur Rohidin Gelar Konsolidasi Pertemuan PPL se-Provinsi Bengkulu Kesiapsiagaan Bencana, PMI Bengkulu Gelar Kompetisi Relawan 2024 Tanggapi Keluhan Juru Parkir, Rohidin: Kami Tidak Akan Mengambil Keuntungan dari Masyarakat  Dorong Inovasi untuk Indonesia, PTPP Raih Penghargaan Fortune 100 Laporan Ratusan Kades Langsung Direspon Bawaslu Bengkulu, Masuk Tahap Kajian Awal

Ekbis

Pasar Kripto Indonesia Tumbuh, Bitcoin Turun Signifikan di Global

badge-check


Kripto Perbesar

Kripto

Satujuang- Menurut laporan terbaru dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga Juli 2024, pasar di Indonesia menunjukkan tren positif.

Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset OJK, Hasan Fawzi, mengungkapkan bahwa jumlah investor mencapai 20,59 juta per Juli 2024, meningkat dari bulan sebelumnya yang tercatat 20,24 juta investor.

Selain itu, nilai transaksi aset juga mengalami kenaikan dari Rp 40,85 triliun di Juni 2024 menjadi Rp 42,34 triliun di Juli 2024.

Secara kumulatif, nilai transaksi aset dari Januari hingga Agustus 2024 mencapai Rp 344,09 triliun, meningkat 354 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Untuk mendukung perkembangan sektor , OJK telah merilis Roadmap Pengembangan dan Penguatan Sektor Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset untuk periode 2024-2028.

Roadmap ini menjadi landasan kebijakan dan rencana strategis OJK setelah adanya mandat tambahan dari Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan.

Sementara itu, di pasar global, harga telah mengalami penurunan signifikan, mencapai level terendah dalam sebulan terakhir. Pada 6 September 2024, turun ke USD 55.000 atau setara Rp 851,6 juta.

Penurunan ini disebabkan oleh kekhawatiran terhadap prospek ekonomi global dan penurunan minat investasi pada aset berisiko.

Selain , token utama lainnya seperti Ether dan Solana juga mengalami kerugian, dengan nilai Ethereum sempat turun menjadi USD 2.373 atau Rp 36,7 juta.

Trending di Ekbis