Satujuang- Bupati Lebong, melalui Wakil Bupati (Wabup) Fahrurrozi, hadir dalam Workshop yang diselenggarakan oleh NGO Akar Global Inisiatif di Aula Hotel Pangeran Muara Aman, Kabupaten Lebong, Selasa (11/6/24).
Workshop ini mengusung tema ‘Mendorong Inovasi Kebijakan Program Penurunan Kemiskinan Daerah Berbasis Tata Kelola SDA yang Adil, Inklusif dan Berkelanjutan'.
“Tujuan dilaksanakan workshop ini adalah untuk mengumpulkan pemangku kepentingan yang terdiri dari pemerintah, Akademisi, serta praktisi dan masyarakat umum,” sampai Direktur Akar Global Inisiatif, Erwin Basrin dalam sambutannya.
Erwin menjelaskan, dengan dikumpulkannya pemangku kepentingan tersebut diharapkan bisa berbagi ide dan pengalaman dalam rangka menciptakan solusi inovatif untuk mengentaskan kemiskinan.
![Fahrurrozi: Dukungan Akar Global Inisiatif Merupakan Kolaborasi Yang Sangat Strategis Fahrurrozi: Dukungan Akar Global Inisiatif Merupakan Kolaborasi Yang Sangat Strategis](https://www.satujuang.com/wp-content/uploads/Compress_20240611_234250_0816-jpg.avif)
Serta menghasilkan strategi yang aplikatif dan berkelanjutan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat miskin di Kabupaten Lebong.
Dalam sambutannya, Wabup Fahrurozi mengapresiasi atas langkah yang diambil oleh pihak Akar Global Inisiatif dengan melaksanakan kegiatan workshop ini.
“Kerja sama dan dukungan dari Akar Global Inisiatif merupakan kolaborasi yang sangat strategis, dengan menjalin kemitraan yang kuat, berbagai pihak dapat saling mendukung dan melengkapi dalam upaya pengentasan kemiskinan,” sampai Wabup Fahrurrozi.
Fahrurozi menuturkan, Pemerintah Daerah (Pemda) Lebong telah banyak melakukan upaya dalam usaha pengentasan kemiskinan yang terjadi di kabupaten Lebong.
Salah satunya yakni melaksanakan Program tanam dua kali (MT-2), dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian melalui optimalisasi penggunaan lahan.
Dalam acara tersebut, Direktur Lembaga PATTIRO (Pusat Telaah dan Regional) Jakarta, Bejo Untung, mengajak para peserta workshop untuk berbagi pengalaman dan ide-ide inovatif.
Tujuannya yakni untuk menemukan solusi kreatif yang dapat diaplikasikan dalam konteks lokal.
“Selain itu mungkin kita bisa mulai bagaimana mendorong Dana Bagi Hasil (DBH) sebagai bagian usaha kita untuk pengentasan kemiskinan,” kata Bejo dalam kesempatannya.
Untuk diketahui, worskhop ini juga dihadiri oleh Camat Lebong Selatan, Camat Lebong Utara, Dinas Kesehatan, Bappeda, Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD), LSM Ditjen Bina Pembangunan dan Masyarakat Desa Lebong Tambang, Danau Liang serta Mangkurajo. (Fiky/Adv)