Menu

Mode Gelap
Kejaksaan Tinggi Sumsel Tetapkan 3 Orang Tersangka Kasus Korupsi Pahami Perbedaan Bronzer dan Contour untuk Hasil Makeup Maksimal Batuk Tak Kunjung Sembuh? Ini 7 Cara Mencegah dan Mengatasinya Secara Alami! 8 Barang yang Tidak Boleh Dibersihkan dengan Baking Soda Emas Antam Naik 15 Ribu, Berikut Harga dan Ketentuan Pajaknya Ternyata Anggaran Festival Durian Ke 2 di PUT Dialihkan Dinas Pariwisata RL Kesini

Edukasi

Waspada Gigitan Nyamuk di Musim Penghujan, Ini Tanda-tanda Anda Rentan Digigit

badge-check


Nyamuk Perbesar

Nyamuk

Jakarta- Musim hujan sering kali menjadi musim nyamuk berkembang biak, termasuk jenis yang membawa penyakit serius seperti demam berdarah dengue (DBD).

Data menunjukkan angka penyebaran DBD di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun, sehingga kewaspadaan terhadap gigitan nyamuk menjadi sangat penting.

Nyamuk, terutama Aedes albopictus dan Anopheles gambiae, ternyata tidak menggigit sembarangan.

Ada faktor-faktor tertentu yang membuat seseorang lebih rentan menjadi sasaran.

Berikut adalah tanda-tanda yang membuat Anda lebih berisiko digigit nyamuk:

1. Golongan Darah O dan AB

Penelitian menunjukkan nyamuk lebih menyukai orang dengan golongan darah O atau AB.

Aedes albopictus cenderung memilih golongan darah O, sementara Anopheles gambiae tertarik pada golongan darah AB.

2. Mengembuskan Napas Lebih Banyak

Nyamuk tertarik pada karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan manusia saat bernapas.

Semakin besar tubuh seseorang, semakin banyak CO2 yang dikeluarkan, sehingga lebih menarik bagi nyamuk.

3. Suhu Tubuh Panas

Nyamuk betina tertarik pada sumber panas. Orang dengan tubuh panas, terutama setelah berolahraga atau berada di luar ruangan pada cuaca panas, lebih rentan digigit.

4. Tubuh Berkeringat

Keringat manusia yang mengandung asam laktat dan amonia adalah daya tarik bagi nyamuk.

Kondisi ini membuat orang yang berkeringat lebih sering menjadi mangsa nyamuk.

5. Bakteri pada Kulit

Jenis dan jumlah bakteri di kulit memengaruhi aroma tubuh, yang bisa menarik perhatian nyamuk.

Area seperti pergelangan kaki dan telapak kaki sering menjadi sasaran karena bakteri di bagian tersebut.

6. Ibu Hamil

Penelitian menemukan nyamuk dua kali lebih tertarik pada ibu hamil. Hal ini diduga karena ibu hamil mengembuskan napas lebih banyak dan memiliki suhu tubuh lebih hangat, khususnya di bagian perut.

7. Pakaian Gelap

Nyamuk lebih mudah mendeteksi warna gelap. Memakai pakaian berwarna cerah seperti putih atau pastel bisa membantu mengurangi risiko gigitan.

Untuk mencegah gigitan nyamuk, singkirkan genangan air, gunakan obat antinyamuk, dan hindari pakaian gelap.

Tetap waspada dan bersihkan lingkungan sekitar untuk memutus rantai penyebaran nyamuk penyebab DBD.(Red/CNN)

Trending di Edukasi