Walikota Bengkulu Diminta Berikan Solusi Konkrit

Editor: Raghmad

Satujuang, Bengkulu- Walikota Bengkulu diminta berikan solusi konkrit kepada pihak-pihak yang terkena dampak dari beberapa aksi yang belakangan dilakukannya.

Hal ini disampaikan oleh aktivis, Ishak Burmansyah, yang pada dasarnya sangat mengapresiasi langkah-langkah yang dilakukan Walikota Bengkulu, Dedy Wahyudi baru-baru ini.

“Kita apresiasi langkah Walikota, namun meskipun niatnya baik, jangan sampai mereka hanya digusur tanpa diberikan solusi konkrit,” sampainya, Selasa (29/4/25).

Ia meminta agar ada langkah-langkah selanjutnya untuk menghindari kemungkinan-kemungkinan buruk yang justru akan membuat suasana Kota Bengkulu jadi lebih rumit.

Jika salah kebijakan, kata dia, justru akan membuat semakin banyak Pekerja Sek Komersial (PSK) berkeliaran di sudut-sudut kota bahkan bisa mempengaruhi munculnya bibit PSK-PSK baru.

“Mesti mencari solusi agar tidak banyak PSK berkeliaran. Takutnya mereka akan beraksi di tempat lain seperti kos-kosan, ini malah bisa mempengaruhi warga setempat yang punya anak perempuan,” paparnya.

Sikap ini disampaikannya atas aksi Dedy Wahyudi yang secara diam-diam menggelar razia ke warem-warem pada Sabtu (26/4) malam kemarin.

Razia digelar bersama Kapolresta Bengkulu Kombes Pol Sudarno, Kasdim 0407 Bengkulu Letkol Kav Budiman beserta jajaran Polresta Bengkulu dan Kodim 0407 Kota Bengkulu.

Banyak temuan yang didapati termasuk minuman Tuak dan para PSK serta pengunjung yang bukan dari kota Bengkulu.

Saat itu Walikota memberi waktu paling lambat tanggal 30 April 2025, semuanya sudah harus dibongkar. Jika tidak akan dilakukan pembongkaran paksa.

Selain itu, Ishak juga menyoroti soal para pedagang pesisir di sepanjang Kawasan Pantai Panjang yang juga kabarnya akan ditindak tanggal 30 April besok.

Ia menyarankan agar mencontoh sosok Gubernur Jawa Barat, Dedy Mulaydi, yang tidak hanya menggusur. Tapi juga memberikan solusi, kepada warga yang digusur.

“Meskipun mereka pada dasarnya salah, tetap harus ada solusi dari pemerintah. Misalnya sudah disiapkan tempat baru yang sesuai aturan, agar pengangguran tidak bertambah,” paparnya.

Anggap saja, lanjut Ishak, warga yang berjualan di pinggir pantai itu tidak mengerti dan tidak mengetahui aturan yang benar.

Maka, sudah tugas pemerintah untuk menunjukkan yang benar kepada warga dengan cara yang bijak.

“Jangan sampai niatnya baik justru memuncul rasa ketidakadilan di tengah masyarakat Kota Bengkulu. Mereka masyarakat kecil, kalau mereka punya uang banyak mungkin sudah mendirikan rumah makan,” tukasnya. (Red)

πŸ“² Ingin update berita terbaru dari Satujuang langsung di WhatsApp? Gabung ke channel kami Klik di sini.

Apa Tanggapanmu?

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *