Jakarta- Memandikan jenazah adalah kewajiban yang harus dilakukan oleh umat Islam sebelum jenazah dikafani, disalatkan, dan dikuburkan.
Tindakan ini merupakan bentuk penghormatan terakhir bagi seorang Muslim yang telah meninggal dunia.
Secara hukum, memandikan jenazah tergolong fardhu kifayah, yang berarti kewajiban tersebut gugur jika ada satu orang yang melakukannya.
Namun, apabila tidak ada yang memandikan, maka seluruh masyarakat sekitar memiliki tanggung jawab untuk melaksanakannya.
Hal ini ditegaskan melalui hadits Rasulullah SAW yang memerintahkan agar jenazah dimandikan dengan air dan daun bidara, serta dikafani dengan dua kain ihram.
Tata cara memandikan jenazah harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan tuntunan Islam. Pertama, niatkan dalam hati untuk memandikan jenazah sebagai ibadah kepada Allah.
Selanjutnya, pastikan aurat jenazah tetap tertutup dan tubuhnya diberikan wudhu. Mandi jenazah harus dilakukan dengan air yang dicampur daun bidara, diulang tiga kali atau lebih, dengan jumlah ganjil.
Posisikan jenazah menghadap kiblat dan pastikan kepala lebih tinggi dari kaki agar kotoran bisa keluar bersama air.
Proses pemandian dilakukan dengan lembut, dimulai dari bagian kanan tubuh, dan diakhiri dengan pengeringan tubuh menggunakan handuk lembut.
Selain itu, ada syarat khusus bagi seseorang yang ingin memandikan jenazah.
Orang yang melakukannya harus seorang Muslim dewasa dan berakal sehat, memiliki niat ikhlas, serta memahami tata cara memandikan jenazah dengan benar.