Menu

Mode Gelap
Kejaksaan Tinggi Sumsel Tetapkan 3 Orang Tersangka Kasus Korupsi Pahami Perbedaan Bronzer dan Contour untuk Hasil Makeup Maksimal Batuk Tak Kunjung Sembuh? Ini 7 Cara Mencegah dan Mengatasinya Secara Alami! 8 Barang yang Tidak Boleh Dibersihkan dengan Baking Soda Emas Antam Naik 15 Ribu, Berikut Harga dan Ketentuan Pajaknya Ternyata Anggaran Festival Durian Ke 2 di PUT Dialihkan Dinas Pariwisata RL Kesini

SJ News

RSUD M Yunus Bengkulu Kembali Dapat Catatan Buruk Dipenghujung 2024

badge-check


RSUD M Yunus Bengkulu Kembali Dapat Catatan Buruk Dipenghujung 2024 Perbesar

Bengkulu – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M Yunus atau biasa disebut RSMY kembali dapat catatan buruk di akhir tahun 2024 ini.

Rumah Sakit yang dikenal dengan fasilitas yang paling lengkap di Bengkulu ini menolak seorang pasien kecelakaan pada Rabu (25/12) kemarin.

Padahal, pasien bernama Edi wagimin (63) tersebut, mengalami luka serius pada bagian kaki dan membutuhkan perawatan segera.

Parahnya lagi, kejadian ini dialami langsung oleh anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Andy Suhary, yang saat itu sebagai pihak yang mengantarkan korban.

“Pihak RSMY menyatakan tidak dapat memberikan perawatan karena dokter sedang cuti Nataru. Setelah melakukan upaya negosiasi penanganan, mereka menyarankan agar pasien dibawa ke Rumah sakit swasta yang ada di kota Bengkulu sebab disana ada dokternya,” ungkap Andy.

Padahal kata Andy, mereka membawa pasien ke RSMY atas rujukan dari RS Tiara Sella tempat pertama pasien mendapat penanganan.

Bukannya dirawat, malah menyarankan pidah rumah sakit.

Melihat tidak ada solusi, pasien akhirnya dibawa ke rumah sakit lain RS Gading Medika sesuai arahan pihak RSMY.

Direktur RSMY, dr.Ari Mukti Wibowo, dalam keterangan resmi menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut.

“Kami sangat mengutamakan keselamatan dan kesehatan pasien. Namun Saat ini dokter spesialis bedah orthopedi sedang cuti karena merayakan Natal, namun kita juga menyiapkan dokter bedah umum untuk melakukan tindakan kegawatdaruratan atau penanganan awal,” ujarnya.

Kejadian ini tentunya memicu kritik dari masyarakat mengenai manajemen rumah sakit dalam penanganan pasien darurat, terutama pada masa liburan atau hari-hari besar.

Karena biasanya diikuti dengan peningkatan jumlah kecelakaan dan perawatan medis lainnya.

Sementara itu, keluarga pasien mengungkapkan rasa syukur karena berhasil mendapatkan perawatan, meskipun harus berpindah-pindah rumah sakit. (Red)

Trending di SJ News