Satujuang– Asosisi Gula Indonesia memproyeksikan bahwa harga gula kristal putih pada tahun 2024 dapat mencapai Rp.18.000-Rp.20.000 per kilogram.
Dilansir dari Kompas, hal ini karena penurunan produksi gula nasional sebesar 2,27 juta ton, dibandingkan dengan 2,39 juta ton pada 2022.
Kekeringan akibat El Nino menjadi penyebab utama penurunan produksi, mempengaruhi tanaman tebu keprasan yang mengering dan tumbuh tidak normal.
Pascapanen, tanaman tebu keprasan yang sudah mati tidak dapat tumbuh lagi, memerlukan penggantian dengan tanaman baru.
Gangguan pada pertumbuhan vegetatif tebu terjadi karena kekurangan air, terutama di daerah penghasil tebu seperti Jawa Timur, di mana curah hujan pada Desember masih di bawah normal.
Proyeksi ini menunjukkan dampak serius terhadap pasokan gula dan kebutuhan pasar.
Komentar