Satujuang- Pemerintah, melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, memberikan tanggapan terhadap proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang melambat pada tahun 2024.
Dilansir dari Kompas, diungkapkan dalam laporan terbaru Bank Dunia dalam “Global Economic Prospect, Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi dunia akan melambat menjadi 2,4 persen secara tahunan, turun dari 2,6 persen pada tahun 2023.
“Pemerintah telah melakukan langkah-langkah antisipatif dengan merumuskan kebijakan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso.
Ia mengakui bahwa beberapa disrupsi masih terjadi, termasuk suplai barang, isu perubahan iklim, harga komoditas, dan kebijakan pengetatan moneter.
Pemerintah juga telah mengambil langkah antisipatif dengan merilis berbagai kebijakan bantuan sosial (bansos) untuk menjaga daya beli masyarakat, terutama kelompok rentan.
“Pemerintah berencana untuk menggulirkan kembali program bansos berupa bantuan langsung tunai (BLT), yang sebelumnya dikenal sebagai BLT El Nino,” imbuhnya.
Susiwijono menegaskan bahwa pemerintah sudah siap menghadapi potensi perlambatan ekonomi global, dan langkah-langkah tersebut telah disetujui dalam kabinet paripurna.
Susi juga menyadari bahwa perlambatan ekonomi global akan berdampak pada sumber pertumbuhan ekonomi yang bersifat internasional, seperti kinerja perdagangan internasional.
“Oleh karena itu, pemerintah perlu mengakali pelemahan sumber pertumbuhan ekonomi tersebut dengan memaksimalkan potensi sumber pertumbuhan lainnya, terutama konsumsi rumah tangga,” terangnya.