Pertanyakan Tindak Lanjut Tuntutan Demo, Aliansi Mahasiswa Audiensi Dengan Dewan Provinsi Bengkulu

Editor: Raghmad

Bengkulu – Para Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Provinsi Bengkulu, mendatangi gedung DPRD Provinsi Bengkulu, Selasa (7/6/22).

Kedatangan para mahasiswa ini untuk memenuhi undangan audiensi dari Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Provinsi Bengkulu.

Undangan tersebut untuk membahas perkembangan dari tuntutan aksi demo mereka pada bulan April yang lalu.

Para mahasiswa diterima tiga orang anggota dewan yaitu Usin Abdisyah Putra Sembiring, Dempo Xler dan Junaidi SP di ruang Rapat Komisi.

Audiensi sempat diwarnai kekecewaan para mahasiswa karena jadwal sempat di tunda, namun akhirnya audiensi tetap dilaksanakan.

“Kami selalu meminta kepada gubernur Bengkulu untuk melakukan penindakan kepada pengusaha-pengusaha nakal di daerah ini,” sampai Junaidi SP usai audiensi.

Tapi, kata Junaidi, perjuangan ini masih panjang, dan dengan semangat bersama para mahasiswa DPRD Provinsi akan terus mengawas.

Dikesempatan yang sama, Usin memuji audiensi yang dilaksanakan pada hari ini. Menurutnya merupakan adalah audiensi yang terbaik, tidak saling menyalahkan tapi mengambil intisari dalam mengadvokasi kebijakan pemerintah.

“Selaku ketua Bapemperda dalam proses pembentukan, perubahan peraturan daerah memang perlu masukan dari gerakan-gerakan mahasiswa seperti ini,” sampai usin.

Usin menegaskan, DPRD Provinsi tidak pernah menutup pintu terhadap masukan, kritikan bahkan cemoohan untuk mengingatkan kami dalam bekerja dalam konteks kewenangan-kewenangan DPRD.

Kembali ditegaskan oleh Dempo Xler, bahwa DPRD adalah wakil rakyat, selalu membuka diri dan bahkan memberikan jadwal kepada mahasiswa, terbuka kapan saja.

“Jika perlu diadakan audiensi secara live di media sosial agar semua tau apa yang dilakukan oleh DPRD,” tegasnya.

Kata Dempo, DPRD telah sepakat untuk terus menghajar para kapitalis yang telah mengambil hak-hak rakyat.

“Saya akan terus mengawal pemerintahan, baik gubernur maupun tingkat dua, agar proses pemerintahan berjalan dengan baik,” tegas ketua Komisi satu ini.

Disisi lain, Presiden mahasiswa (Presma) Universitas Bengkulu (UNIB) Muhammad Alriansyah Idris mengapresiasi dengan telah dilaksanakannya audiensi ini.

“Kami mahasiswa dan DPRD telah sepakat untuk terus mengawal isu kenaikan BBM, stabilitas pangan dan konflik agraria, proses kami masih panjang, tuntaskan yang belum selesai, hidup mahasiswa!!,” pungkas Alriansyah.

Ini tuntutan Mahasiswa saat demo 13 April 2022 :

  1. Menuntut DPRD Provinsi Bengkulu untuk mencabut SK gubernur nomor : 324/BPKD/2020 yang berimplikasi kepada kenaikan PBBKB 10% dan menuntut Pemprov menurunkan PBBKB 5%,
  2. Menuntut DPRD Provinsi Bengkulu agar mendesak Polda Bengkulu untuk menindak tegas pihak-pihak yang menimbun BBM bersubsidi,
  3. Menuntut Pemda Provinsi Bengkulu agar mendesak pemerintah pusat untuk menstabilkan bahan pangan dan menjamin ketersediaannya,
  4. Menuntut DPRD Provinsi Bengkulu mendesak pemerintah pusat dan daerah dalam menyelesaikan konflik Agraria,
  5. Mengecam tindakan representative aparat kepolisian dalam menyelesaikan konflik agraria.

(May)

📲 Ingin update berita terbaru dari Satujuang langsung di WhatsApp? Gabung ke channel kami Klik di sini.

Apa Tanggapanmu?

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *