Jakarta- Menghadapi anak yang selalu ingin menang sendiri merupakan tantangan umum dalam parenting.

Sifat ini wajar muncul, terutama saat anak sedang belajar tentang kompetisi dan interaksi sosial.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Namun, jika tidak diarahkan dengan tepat, perilaku ini bisa berkembang menjadi kebiasaan egois yang mengganggu hubungan sosial.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk membimbing anak memahami nilai kerja sama, empati, dan sikap sportif.

Ajarkan Kerja Sama Sejak Dini

Anak perlu memahami bahwa keberhasilan tidak selalu bergantung pada individu semata, melainkan pada kemampuan bekerja sama.

Mulailah dengan melibatkan anak dalam kegiatan yang mendorong kolaborasi, seperti permainan tim atau tugas rumah tangga bersama.

Saat bermain, tekankan pentingnya mencapai tujuan bersama daripada sekadar mengejar kemenangan pribadi. Contoh sederhana, “Kita akan lebih sukses kalau saling membantu.”

Kenalkan Konsep Kemenangan yang Seimbang

Anak harus belajar bahwa menang dan kalah adalah bagian dari kehidupan. Ajarkan bahwa yang penting bukan hanya hasilnya, tetapi cara kita mencapai tujuan tersebut.

Tekankan bahwa menang dengan sportif dan menerima kekalahan dengan lapang dada adalah hal yang lebih bermakna. Ingatkan anak bahwa sikap setelah menang atau kalah menunjukkan karakter yang baik.

Hargai Sikap Peduli dan Kerja Sama

Memberi penghargaan pada sikap empati dan kerja sama dapat memperkuat perilaku positif.

Saat anak membantu teman atau berbagi dalam permainan, beri pujian seperti, “Kamu hebat karena sudah membantu temanmu. Itu menunjukkan kamu peduli pada orang lain.” Sikap ini akan mendorong anak untuk terus menunjukkan empati dan menghargai orang lain.

Tetapkan Aturan Kompetisi yang Jelas

Anak perlu memahami batasan dalam berkompetisi. Jelaskan bahwa kompetisi yang sehat berfokus pada kesenangan dan menghormati aturan.

Misalnya, dalam permainan, tegaskan bahwa semua peserta harus bermain adil. Ajarkan pula bahwa pengalaman dan sikap selama kompetisi lebih penting daripada sekadar hasil akhirnya.

Berikan Teladan yang Baik

Anak belajar dari contoh yang diberikan orang tua. Tunjukkan sikap sportif dalam aktivitas sehari-hari.

Seperti menerima kekalahan dengan tenang atau merayakan kemenangan tanpa menyombongkan diri. Dengan melihat perilaku positif ini, anak akan menirunya dalam kehidupan mereka sendiri.

Dengan pendekatan yang konsisten, tegas, dan penuh pengertian, orang tua dapat membantu anak meninggalkan sikap ingin menang sendiri.

Setiap anak memiliki proses belajar yang berbeda, dan orang tua berperan sebagai pembimbing yang sabar dalam perjalanan tersebut.(Red/idntimes)