Jakarta- Layanan password manager NordPass kembali merilis laporan tahunan tentang password yang paling sering digunakan di seluruh dunia.
Hasilnya mengejutkan: banyak pengguna internet masih menggunakan password yang sangat lemah dan mudah diretas.
Salah satu contohnya adalah ‘123456’, yang kembali menjadi password paling banyak digunakan selama dua tahun berturut-turut.
Password ini dipakai lebih dari 3 juta kali dan dapat dibobol dalam waktu kurang dari satu detik.
Sejak NordPass memulai studi ini enam tahun lalu, ‘123456’ telah menduduki peringkat pertama sebanyak lima kali.
Satu-satunya password yang pernah menggeser posisinya adalah ‘password’. Password lain seperti ‘qwerty’, ‘iloveyou’, ‘dragon’, dan ‘monkey’ juga banyak digunakan meskipun mudah ditebak dalam waktu singkat.
Password yang terlihat kompleks seperti ‘P@ssw0rd’ atau ‘Qwerty1?’ juga masuk dalam daftar 200 password terpopuler.
Namun, password ini ternyata tidak seaman yang diperkirakan dan tetap bisa diretas dalam waktu kurang dari satu detik.
Daftar Password di Indonesia: Rentan dan Mudah Ditebak
Di Indonesia, daftar 20 password teratas tidak jauh berbeda dari daftar global. Password seperti ‘123456’, ‘qwerty’, dan ‘password’ masih mendominasi.
Namun, ada beberapa tambahan unik seperti ‘bismillah’, ‘sayang’, dan ‘santoso7’.
Meski terdengar berbeda, password ini tetap mudah dibobol, dengan waktu pembobolan rata-rata di bawah satu menit.
Rekomendasi: Gunakan Password yang Kuat
NordPass mengingatkan pengguna internet untuk lebih berhati-hati dalam memilih password.
Password yang kuat setidaknya harus terdiri dari 20 karakter dan menggabungkan huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol khusus.
Hindari penggunaan kata-kata umum, nama, atau tanggal lahir, serta jangan menggunakan password yang sama di beberapa platform.
Untuk mempermudah pengelolaan password, NordPass merekomendasikan penggunaan layanan password manager.
Selain itu, pengguna disarankan rutin memeriksa apakah password mereka pernah bocor melalui layanan online yang tersedia.
Melindungi akun digital kini menjadi kebutuhan penting untuk menghindari risiko peretasan dan kebocoran data. Jangan remehkan keamanan password Anda.(Red/detik)