Satujuang – Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dilaksanakan di Kota Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah baru bisa terlaksana untuk 2 kecamatan.

Pada Senin (17/2/25) kemarin, sebanyak 6000 siswa mulai dari TK, SD, SMP hingga SMA di kota Pekalongan menikmati MBG tahap awal.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekalongan, Zainul Hakim melalui Kepala Bidang SD (Kabid SD) Siti Nur Izzah mengungkapkan, ada 2 dapur untuk MBG kota Pekalongan.

“Dapur kecamatan Pekalongan Barat dan dapur kecamatan Utara yang mendistribusikan MBG bagi 6000 pelajar Kota Pekalongan secara bertahap,” terang Izzah disela-sela kegiatan pemantauan implementasi MBG di SDN 07 Medono, Senin (17/2).

Lanjut Izzah, teknisnya pendistribusian MBG bagi jenjang TK dan SD di mulai pukul 08.00-09.00 WIB, saat jam istirahat.

Sementara untuk jenjang SMP dan SMA, makanan disediakan pukul 10.00-11.00 WIB.

“Untuk tambahan minum susunya tetap ada, namun seminggu 2 kali di hari-hari tertentu,” imbuhnya.

Izzah menuturkan, implementasi MBG untuk bulan Febuari-April 2025, baru di 19 sekolah di Kota Pekalongan.

19 sekolah ini terdiri dari 10 sekolah di wilayah kecamatan Pekalongan Utara dan 9 sekolah di wilayah Pekalongan Barat.

“Untuk 2 wilayah yang belum yaitu kecamatan Pekalongan Selatan dan kecamatan Pekalongan Timur menyusul,” terangnya.

Sebab kata Izzah, 2 dapur yang ada baru bisa melayani 6000 paket. Masing-masing dapur 3000 paket makanan gratis.

Pelaksana progam MBG ini, langsung dari Badan Gizi Nasional (BGN, Disdik Kota Pekalongan hanya penerima manfaat saja.

“Mensosialisasikan dan memantau serta membantu berjalannya program MBG ini,” tegasnya.

Sementara Eka Siwi N, selaku kordinator dapur wilayah Pekalongan Barat sekaligus perwakilan dari BGN menjelaskan, 2 dapur MBG tersebut bermitra dengan catering setempat.

Kecamatan Peklaongan Barat dapur di handle Prambanan Catering dan Pekalongan Utara oleh Catering Bj Bahiyah.

“Nanti kedepanya, program ini akan menyasar juga untuk ibu hamil, balita dan ibu menyusui. Produksi menu MBG ini dipantau oleh ahli gizi. Menunya sesuai penerima manfaat,” terang Eka. (Tri)