Menu

Mode Gelap
Allan Lichtman Prediksi Kamala Harris Menang di Pilpres AS 2024 Waspada Penyalahgunaan KTP untuk Pinjol, Begini Cara Ceknya Capung Masuk Rumah, Pertanda Keberuntungan atau Peringatan? Pinjol Ilegal Meningkat, OJK Sebut Hal Ini Alasannya  Kemenag Buka Seleksi Petugas Haji 2025, Pendaftaran Hingga 15 November Hei Warga Bengkulen: Bijaklah Memilih Pemimpin

DPRD Prov Bengkulu

M Gustiadi: Mereka Terpaksa Jual Sawah

badge-check


M Gustiadi Perbesar

M Gustiadi

Satujuang- Para petani di Provinsi terpaksa jual sawah dan ladang mereka untuk biaya pendidikan mereka, sebagai dampak gejolak ekonomi dan perubahan sosial yang melanda.

Mengakibatkan para petani kesulitan untuk mempertahankan mata pencarian tradisional mereka.

“Salah satu isu utama yang dihadapi petani adalah alih fungsi lahan yang semakin marak, dengan lahan pertanian beralih ke tangan non-petani untuk kepentingan investasi, seperti pembangunan perumahan atau pemukiman,” ungkap Ketua DPD HKTI Provinsi , Moh Gustiadi.

Fenomena ini memunculkan tekanan besar terhadap ruang pertanian sehingga memaksa para petani untuk mencari sumber penghasilan alternatif.

Gustiadi menyebut, banyak petani padi merasa terjebak dalam lingkaran kemiskinan dan ketidakpastian ekonomi.

Polemik Alih Fungsi Lahan Produktif, LSM Inakor Tantang Dinas TPH

Kondisi sawah yang dianggap Lahan Produktif mulai di timbun pihak Developer

“Profesi sebagai petani padi tidak menjamin kehidupan yang sejahtera, terutama dengan fluktuasi harga gabah yang tidak stabil,” imbuhnya.

Pada saat menjelang panen raya, harga gabah cenderung anjlok, meninggalkan petani dalam keadaan prihatin.

Gustiadi menyoroti pentingnya peran pemerintah dalam mendukung petani, baik melalui kebijakan harga yang menguntungkan maupun perlindungan terhadap kepemilikan lahan pertanian.

“Tanpa dukungan yang memadai dari pemerintah, akan terjadi penurunan minat generasi muda untuk menjadi petani dan peningkatan jumlah petani yang beralih profesi,” pungkasnya.(NT/Adv)

Trending di DPRD Prov Bengkulu