Malang – Dalam rangka menangkal paham, Pemerintah Kabupaten Malang menggelar acara Focus Group Discussion tentang Pencegahan Paham Radikalisme Demi Terwujudnya Rasa Aman di Masyarakat.
Acara yang diselenggarakan di Pendopo Kecamatan Ngantang pada Senin (18/4/22), dibuka langsung oleh Bupati Malang, Sanusi.
Hadir dalam kegiatan Kapolres Batu yang diwakili Kasat Intel Polres Batu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Malang, Plt. Ka. Bakesbangpol Kabupaten Malang Para Pejabat di Lingkungan Pemerintahan Kabupaten Malang, Camat dan Muspika Ngantang.
Dalam kesempatan ini Bupati Malang, Sanusi, menyambut baik sekaligus menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang berkomitmen tinggi serta memberikan kontribusi nyata sehingga kegiatan ini dapat terselenggara dengan lancer.
”Semoga melalui kegiatan ini, nantinya akan tercipta keamanan serta ketertiban masyarakat khususnya dalam upaya memerangi terorisme dan gerakan radikalisme di Kabupaten Malang,” ucapnya.
Menurutnya, langkah ini sebagai upaya mengantisipasi munculnya oknum-oknum yang berpaham intoleran dan berpaham radikalisme di wilayah Kabupaten Malang.
Dalam pencegahannya, Bupati Malang menyebutkan bahwa hal tersebut merupakan tanggung jawab bersama sehingga paham-paham tersebut bisa diantisipasi sedini mungkin.
Pentingnya antisipasi dini Selain kebutuhan ekonomi, kesehatan, dan pendidikan, salah satu kebutuhan primer masyarakat adalah keamanan.
Rasa aman diperlukan setiap orang, keluarga, lingkungan tempat tinggal, kantor, organisasi, partai politik, dan Negara.
Setiap daerah dan lingkungan sangat penting mengembangkan kewaspadaan dini terhadap keamanan di lingkungan masing masing.
Deteksi dini terhadap adanya indikasi dan potensi gangguan keamanan penting dilakukan oleh setiap warga masyarakat.
“Dan harus dilakukan di lingkungan masing- masing guna mewujudkan lingkungan yang aman, damai, maju dan sejahtera,” tandas Bupati Malang.
Lebih lanjut, Bupati menilai, ini sangat penting dan perlu dilakukan mengingat masyarakat terdekatlah yang tahu dengan kondisi lingkungan disekitarnya.
Bupati mengemukakan, jika masyarakat menemukan adanya orang dengan perilakunya yang menyimpang tidak sesuai dengan masyarakat kebanyakan harus disampaikan kepada aparat berwenang.
Kewaspadaan dini harus diwujudkan dengan langkah antisipasi yang tepat seperti mengetahui atau memastikan identitas di lingkungan masing-masing.
“Termasuk tamu yang menginap atau berkunjung ke rumah atau lingkungan, sebagai wujud deteksi dini terhadap kemungkinan sebagai teroris atau penjahat,” ujar Bupati.
Lanjutnya, selalu membina hubungan dan kerjasama yang baik dengan lingkungan dalam masyarakat mulai dari lingkungan keluarga, dan RT/RW supaya secara dini mengetahui kondisi ekonomi, sosial, agama, politik, keamanan masyarakat.
“Serta membangun komunikasi dan melibatkan pemuda dan remaja karena potensi dan dinamika orang orang muda sangat tinggi,” jelas Bupati Malang dalam arahannya.
Begitupun pada tingkat kecamatan seperti yang di laksanakan pada hari ini.
Upaya pencegahan serta penanggulangan terhadap tumbuhnya kelompok ekstrimis baik radikalisme maupun terorisme juga memerlukan sinergi dan peran serta dari semua pihak.
Di dalamnya termasuk seluruh elemen mulai dari Pemerintah, pemangku kebijakan, aparat keamanan, akademisi, pihak swasta, organisasi keagamaan dan kemasyarakatan, juga seluruh lapisan masyarakat.
Dengan demikian, diharapkan keberadaan kelompok deradikalisasi tersebut juga dapat memberikan kontribusi terhadap pembangunan di Kabupaten Malang.
Seperti pemberdayaan dan pendampingan pada sektor pertanian, peternakan, perikanan, juga sektor lainnya yang produktif.
”Melalui kegiatan ini, saya berharap dapat mencegah dan meminimalisir bertumbuhnya bibit-bibit paham radikal serta semakin meningkatkan kepedulian dan kecintaan kita sekalian terhadap Tanah Air, Negara Kesatuan Republik Indonesia,” pungkasnya. (prokopim/dws)