Malang – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang menggelar workshop posyandu jiwa yang diikuti petugas Puskesmas.

Dalam hal ini penanggung jawab kesehatan jiwa (Keswa) adalah Puskesmas se-Kabupaten Malang.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Acara ini berlangsung di Ruang Singhasari Grand Kanjuruhan Resort Hotel & Convention Hall yang berada di Jalan Panglima Sudirman No. 5 Dusun Ketawang RT 03 RW 01 Desa Ngadilangkung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, Kamis (23/6/22).

Dinkes Kabupaten Malang Gelar Workshop Posyandu Jiwa Bagi Petugas Puskesmas
Paulus Gatot Kusharyanto, SKM, Kasi PTM Keswa Dinkes Kabupaten Malang, dalam sambutan dan pembukaan Workshop

Kepala Seksi (Kasi) PTM Keswa, Paulus Gatot Kusharyanto mengatakan, bahwa masalah kesehatan jiwa di Kabupaten Malang belumlah optimal karena keterbatasan-keterbatasan yang ada.

Seperti tenaga kesehatan yang menangani, obat-obatan yang terbatas, rujukan yang berbelit-belit dan lain-lain.

Kondisi yang terjadi saat ini adalah terdapatnya beban yang sangat besar di RSJ/RS rujukan utama di Indonesia, meskipun sebagian dari kasus tersebut sebenarnya dapat ditangani di pelayanan kesehatan primer.

Layanan kesehatan primer di Puskesmas atau Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) sebagai ujung tombak layanan kesehatan di masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam penyediaan layanan kesehatan jiwa yang terpadu dengan layanan kesehatan umum.

Namun terbatasnya sumber daya kesehatan jiwa terlatih merupakan salah satu masalah yang perlu diatasi, bagi petugas kesehatan, yang diikuti oleh 39 petugas kesehatan dari 39 Puskesmas yang ada di Kabupaten Malang.

Dinkes Kabupaten Malang Gelar Workshop Posyandu Jiwa Bagi Petugas Puskesmas
Dr. Ns. Heni Dwi Windarwati, M. Kep. Sp.Kep.J.,dalam kasih materi dalam acara Worshop Posyandu Jiwa.

Dr. Ns. Heni Dwi Windarwati dari Universitas Brawijaya, menyampaikan materi dengan judul “Konsep Kesehatan Jiwa Masyarakat.”

Dalam materi tersebut, Dr. Heni mendedah pengertian-pengertian yang ada dalam kesehatan jiwa masyarakat serta perjalanan istilah-istilah yang digunakan untuk menunjuk kepada orang dengan disabilitas psikososial yang ada, kata Dr. Heni

Kasi PTM Keswa dengan memaparkan “Kebijakan Dan Strategi Program Kesehatan Jiwa Di Kabupaten Malang.”

Dalam materinya, Paulus menjelaskan tantangan pembangunan kesehatan dalam transisi epidemiologi, transisi demografi, transisi gizi, dan transisi perilaku.

Arah pembangunan kesehatannya, berisi upaya promotif dan preventif serta peningkatan universal health coverage menuju masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan.

“Dalam pengendalian PTM/Gangguan Kejiwaan, upaya promotif dan preventif PTM dilaksanakan untuk mengubah perilaku masyarakat dan deteksi dini faktor risiko PTM/Keswa,” ucap Paulus.

Usai paparan Kasi PTM Keswa, acara disambung dengan evaluasi Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), Gangguan Mental Emosional (GME), dan depresi.

Dilanjutkan dengan pemaparan materi 2 yang diisi oleh Ns. Muhammad Sunarto, seorang tenaga pengajar di Departemen Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Jiwa Universitas Brawijaya, dengan titel “Konsep Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Kesehatan Jiwa.”

Menurut Sunarto, “Posyandu Kesehatan Jiwa bertujuan untuk menurunkan angka kekambuhan pada ODGJ, mempertahankan kondisi sehat jiwa melalui indikator kemandirian dan produktivitas.

“Dan meningkatkan peran serta masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan jiwa serta kegiatan lainnya yang menunjang tercapainya masyarakat sehat jiwa sejahtera dan penurunan stigma pada ODGJ,” pungkasnya. (adv/dws)