Menu

Mode Gelap
Kasus Korupsi Impor Gula, Kejagung Serahkan Tersangka dan Barang Bukti ke Kejari Jakpus Kasus Razman dan Firdaus, Praktiksi Hukum: Pemberian Sanksi Harus Objektif dan Proporsional Polisi Bekuk Komplotan Wanita Spesialis Pencuri Perhiasan Anak Ratusan Personel Amankan Haul Habib Muhammd Bin Thohir Al Hadad di Kota Tegal Korem 041 Gelar Turnamen Tenis Beregu Putra se-Provinsi Bengkulu Perseteruan LSM Dengan Kepala Disdikbud Kota Bengkulu Jadi Perhatian Banyak Pihak

Info Desa

Ciri-Ciri Anggaran Desa Tidak Efektif dan Tidak Transparan

badge-check


Ilustrasi Perbesar

Ilustrasi

Satujuang.com – Pemerintah Republik Indonesia mengalokasikan puluhan Triliun uang negara untuk digelontorkan ke desa-desa setiap tahun.

Dengan tujuan, untuk menurunkan angka kemiskinan dan kesenjangan. Membangun infrastruktur desa sesuai dengan kearifan lokal.

Meningkatkan nilai-nilai keagamaan, sosial, budaya dengan tujuan kesejahteraan sosial. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Namun sayangnya, banyak kepala desa justru tersandung kasus korupsi dalam penggunaan anggaran dana desa tersebut.

Bagaimana kita mengetahui bahwa anggaran desa tersebut sudah sesuai peruntukan

Mengutip situs Kemendesa.go.id, berikut ciri-ciri anggaran desa tidak efektif dan tidak transparan :

  1. Tidak ada papan proyek,
  2. Laporan realisasi sama persis dengan RAB,
  3. Lembaga desa, pengurusnya keluarga Kades semua,
  4. BPD mati kiri alias Pasif alias makan gaji buta,
  5. Kades pegang semua uang, bendahara hanya berfungsi di Bank saja,
  6. Perangkat desa yang jujur dan vokal biasanya “disingkirkan”,
  7. Banyak kegiatan terlambat pelaksanaannya dari jadwal, padahal anggarannya sudah ada,
  8. Musdes pesertanya sedikit, muka yang hadir itu-itu saja dari tahun ke tahun dan yang kritis biasanya tidak diundang,
  9. BUMDES tidak berkembang,
  10. Belanja barang / jasa di Monopoli Kades,
  11. Tidak ada sosialisasi terkait kegiatan kepada masyarakat,
  12. Pemdes marah ketika ada yang menanyakan Anggaran Kegiatan dan Anggaran Desa,
  13. Kades dan Perangkat dalam waktu singkat, mampu membeli mobil dan membangun rumah dengan harga/biaya ratusan juta. Padahal sumber penghasilan tidak sepadan dengan apa yang terlihat sebagai pendapatannya.

(Red)

Trending di Info Desa