Satujuang- Bank Indonesia (BI) mencata Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Februari 2024 mencapai 407,3 miliar dolar AS, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 1,4% dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya tumbuh 0,2%.

Peningkatan ini terutama berasal dari sektor publik, termasuk pemerintah dan bank sentral, yang terjadi seiring pelemahan mata uang dolar AS terhadap beberapa mata uang global, termasuk rupiah.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

ULN pemerintah naik menjadi 194,8 miliar dolar AS, didorong oleh penarikan pinjaman luar negeri untuk mendukung program dan proyek pemerintah.

Manajemen ULN pemerintah dilakukan secara hati-hati dan akuntabel, terutama untuk mendukung sektor produktif dan belanja prioritas seperti kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur.

Di sisi lain, ULN swasta mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 1,3 persen, dengan posisi ULN mencapai 197,4 miliar dolar AS.

Kontraksi ini terutama dipengaruhi oleh lembaga keuangan dan perusahaan nonkeuangan. Meskipun demikian, ULN swasta masih didominasi oleh ULN jangka panjang, mencapai 76,3 persen dari total ULN swasta.

Bank Indonesia (BI) dan pemerintah terus memperkuat koordinasi untuk menjaga struktur ULN Indonesia tetap sehat, dengan rasio ULN terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 29,5 persen.

Peran ULN akan terus dioptimalkan untuk mendukung pembangunan dan pertumbuhan ekonomi nasional, sambil meminimalisir risiko yang dapat mengganggu stabilitas perekonomian.(NT/idntimes)