Bengkulu – Cuaca buruk masih akan terjadi di wilayah provinsi Bengkulu yang berpotensi memicu bencana Hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang dan lainnnya.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Informasi dan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pulau Baai Anang Anwar.
Anang mengingatkan warga Bengkulu waspada terhadap cuaca buruk yang masih akan terjadi.
“Nelayan dan kapal tongkang pihaknya sementara istirahat melaut dulu karena gelombang di Perairan Enggano Bengkulu mencapai empat meter,” pesan khusus Anang. Kamis (6/9/22).
Tuturnya, gelombang tinggi tersebut karena pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Timur menuju Tenggara dengan kecepatan angin berkisar lima hingga 20 knot.
Sementara itu di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur menuju Tenggara dan kecepatan angin tertinggi berada di perairan Lampung dan perairan Merauke.
Diketahui sejumlah pohon dan lampu jalan tumbang disebabkan oleh angin kencang yang terjadi di berbagai wilayah di Bengkulu,
“Kanopi dan atap rumah wargapun mengalami kerusakan akibat angin kencang yang menurut data mencapai kecepatan 18 knot,” imbuh Anang.
Lanjut Anang, angin kencang disertai hujan deras di berbagai daerah terjadi akibat sirkulasi Siklonik di perairan Barat Sumatera.
Hal ini mengakibatkan terbentuknya konvergensi dan belokan angin di wilayah Sumatera khususnya di Bengkulu.
“Juga adanya labilitas udara yang cukup kuat di atmosfer Bengkulu sehingga dapat menyebabkan potensi pembentukan awan hujan di beberapa wilayah Bengkulu,” tandasnya. (danis/red).