Satujuang– Dinas Kesehatan Kota Malang bersama yayasan dan komunitas peduli TBC untuk meningkatkan temuan, mempercepat pengobatan dan memutus rantai penularan.
Hal ini dilakukan karena sebelumnya Kota Malang menjadi peringkat kedua tertinggi dalam jumlah kasus positif tuberkulosis (TBC/TB) setelah India, dengan 969 ribu kasus dan 93 ribu kematian per tahun.
“Yayasan Bhanu Yasa Sejahtera (YABHYSA), menggelar program ‘Skrining dan Pencegahan TBC Berbasis Masyarakat dengan Chest X-Ray Artificial Intelligence (CXR AI),” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Malang, Meifta Eti Winindar, Senin (16/10/23).
Program ini bertujuan mendekatkan layanan skrining menggunakan Chest X-Ray Artificial Intelligence (CXR AI) kepada populasi berisiko tinggi TBC, terutama yang tinggal dengan penderita atau belum pernah memeriksakan diri dan hasil pemeriksa TCM-nya negatif (-).
Meifta juga menjelaskan bahwa skrining gratis ini ditujukan khusus bagi kelompok berisiko tinggi TBC dengan pemeriksaan rontgen atau X-Ray secara gratis dengan peralatan mobile X-Ray.
“Tujuannya adalah untuk meningkatkan deteksi kasus infeksi TBC sejak dini sehingga pengobatan dapat dimulai lebih cepat, yang pada gilirannya membantu memutus mata rantai penularan TBC,” ungkapnya.
Meifta juga menyoroti bahwa kegiatan ini mencakup skrining untuk penyakit tidak menular, termasuk hipertensi, ISPA, dan diabetes melitus (DM), yang merupakan penyakit tidak menular dengan tingkat kejadian tertinggi di Kota Malang.
Selain itu, pihaknya juga melakukan skrining untuk hipertensi, DM, kolesterol, dan EKG (rekam jantung) yang berlangsung selama 6 hari pada tanggal 6, 7, 8 Oktober dan 13, 14, 15 Oktober 2023.
“Kegiatan dilaksanakan di beberapa lokasi di termasuk Dinas Kesehatan Kota Malang, Kantor Kelurahan Kedungkandang, Fakultas Kedokteran UMM, Kelurahan Ciptomulyo, Kantor Kelurahan Mulyorejo, dan Kelurahan Bandungrejosari,” terangnya.
Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan berbagai komunitas dan instansi lain, seperti Klinik Jantung Hasna Medika Malang, Tirta Medical Centre, kelurahan, kecamatan terkait, dan puskesmas.
Sementara itu, Kepala SSR YABHYSA Peduli TBC Kota Malang, Dra.Ruly Narulita, menyatakan bahwa program Skrining ini telah berhasil membangkitkan antusiasme masyarakat untuk lebih peduli terhadap pencegahan penyakit TBC.
“Kegiatan Skrining Chest X-Ray AI Berbasis Masyarakat ini diharapkan dapat meningkatkan temuan kasus TBC di Kota Malang, yang selanjutnya akan ditindaklanjuti dengan pengobatan dan pemantauan hingga sembuh,” imbuhnya.
Pihaknya juga berharap kegiatan ini akan meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang penyakit menular TBC, serta meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat, terutama di Kota Malang.(NT/dws)