Satujuang- Pemprov Bengkulu melaksanakan pasar murah terintegrasi di sembilan kecamatan di Kota Bengkulu untuk mengendalikan inflasi, Selasa (6/8/24).
Pasar murah ini dilaksanakan bergilir di setiap kecamatan, dimulai di Kecamatan Ratu Agung pada Selasa, 6 Agustus, dan dibuka oleh Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah.
“Pasar murah ini merupakan langkah strategis untuk mengatasi inflasi,” ujar Rohidin.
Pemprov Bengkulu melibatkan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) serta bupati/walikota untuk melaksanakan pasar murah secara menyeluruh.
Fokus utama adalah memastikan harga terjangkau, ketersediaan pasokan, dan kelancaran distribusi. TPID diminta untuk memantau bahan pokok di gudang serta memperhatikan jalur transportasi yang mempengaruhi harga pangan.
“Capaian inflasi Provinsi Bengkulu pada Juli 2024 tercatat 2,31% year on year, masih lebih tinggi dari rata-rata nasional dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 106,09%,” imbuhnya.
Inflasi dipicu oleh kenaikan harga kebutuhan pokok seperti beras, cabai, dan gula pasir. Pasar murah menyediakan bahan pokok dengan harga lebih murah dibandingkan pasar normal, seperti bawang merah seharga Rp 18 ribu per kilogram dan beras 5 kg seharga Rp 59 ribu.
Pasar murah ini juga terintegrasi dengan layanan kesehatan gratis, vaksin rabies, serta penyaluran bantuan dari Baznas Provinsi Bengkulu sebesar Rp 5 juta untuk 20 kaum dhuafa.
Bantuan diserahkan langsung oleh Gubernur Rohidin. Pasar murah ini didukung oleh berbagai pihak, termasuk Bank Indonesia, Dinas Perdagangan, dan Perum Bulog.(Red/rls)