Menu

Mode Gelap
Kasus Korupsi Impor Gula, Kejagung Serahkan Tersangka dan Barang Bukti ke Kejari Jakpus Kasus Razman dan Firdaus, Praktiksi Hukum: Pemberian Sanksi Harus Objektif dan Proporsional Polisi Bekuk Komplotan Wanita Spesialis Pencuri Perhiasan Anak Ratusan Personel Amankan Haul Habib Muhammd Bin Thohir Al Hadad di Kota Tegal Korem 041 Gelar Turnamen Tenis Beregu Putra se-Provinsi Bengkulu Perseteruan LSM Dengan Kepala Disdikbud Kota Bengkulu Jadi Perhatian Banyak Pihak

Opini

APBS Berkeadilan

badge-check


Mahyudin Perbesar

Mahyudin

Penulis: Mahyudin 

Satujuang.com- Satu tahun pelajaran 2022/2023 berakhir. Penilaian dan evaluasi guru terhadap performansi siswa sudah diberikan dalam bentuk rapor.

Siswa sudah naik kelas ke kelas yang lebih tinggi. Saat ini mereka sedang menikmati liburan merayakan keberhasilan perjuangan mereka selama setahun terakhir, sambil pelan-pelan mempersiapkan diri menghadapi tahun ajaran baru di kelas yang lebih tinggi.

Namun, tidak demikian dengan guru. Guru dipimpin kepala sekolah, saat ini harus melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran selama setahun terakhir.

Kemudian merancang program pembelajaran untuk satu tahun ke depan dengan rencana anggaran yang diperlukan guru dalam proses belajar mengajar.

Proses tersebut dilakukan untuk mencapai pendidikan berkualitas sehingga dapat membangun generasi yang berkualitas.

Salah satu mekanisme efektif untuk meningkatkan kualitas pendidikan ialah melalui rapat kerja (raker) sekolah yang melibatkan seluruh komponen sekolah, mulai kepala sekolah, guru, staf administrasi, hingga orang tua siswa.

Dalam raker ada tiga bahasan pokok, yaitu evaluasi program, membuat rencana program, dan merancang rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS).

Rapat kerja sekolah

Raker sekolah ialah pertemuan seluruh staf pengajar dan karyawan sekolah serta orangtua siswa untuk membahas berbagai hal terkait dengan kegiatan pendidikan di sekolah.

Tujuan raker sekolah ialah untuk membahas berbagai hal terkait dengan kegiatan pendidikan di sekolah, seperti program kerja, evaluasi kinerja, dan perencanaan kegiatan serta penganggaran program.

Raker sekolah juga penting untuk evaluasi kinerja. Dalam rapat kerja sekolah, seluruh guru dan karyawan dapat membahas hasil evaluasi kinerja dan mencari solusi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah.

Evaluasi kinerja yang dilakukan secara berkala dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah dan memperbaiki kelemahan yang ada.

Raker sekolah juga merupakan wadah efektif untuk merencanakan kegiatan dan program pendidikan.

Dalam raker, seluruh komponen sekolah dapat berpartisipasi dalam merumuskan kegiatan yang relevan dengan kebutuhan siswa.

Misalnya, guru dapat membagikan ide-ide inovatif mengenai metode pengajaran yang menarik, sementara staf administrasi dapat memberikan saran tentang pengaturan waktu dan logistik.

Dengan melibatkan semua pihak yang terkait, raker membantu mengidentifikasi kebutuhan yang spesifik dan menciptakan program yang efektif.

Selain itu, raker juga dapat membantu dalam merencanakan kegiatan ekstrakurikuler, seperti kunjungan sekolah, seminar, dan kegiatan sosial lainnya, yang dapat melengkapi pembelajaran dalam kelas.

Selain manfaat internal, raker sekolah juga berperan dalam memperkuat hubungan dengan orangtua siswa.

Dalam raker, orang tua memiliki kesempatan untuk memberikan umpan balik, mengekspresikan kekhawatiran, atau berbagi pengalaman yang mungkin relevan dengan pembelajaran anak mereka.

Komunikasi dua arah antara sekolah dan orangtua membangun kepercayaan dan kemitraan yang penting dalam mendukung perkembangan siswa.

Pembiayaan program sekolah

Perencanaan pembiayaan program sekolah yang baik dapat membantu sekolah mencapai tujuan pendidikan.

Karena itu, sekolah harus memperhatikan prinsip perencanaan pembiayaan yang efektif dan efisien.

Menurut Dr Arwildayanto, M.Pd, dkk. (2017), dalam merencanakan pembiayaan program perlu memerhatikan prinsip berikut, yakni pertama, hemat, efisien. Kedua, terarah dan terkendali sesuai rencana kegiatan sekolah.

Ketiga, keharusan penggunaan kemampuan atau hasil produksi dalam negeri sejauh hal ini memungkinkan.

Keempat, transparansi sebagai implikasi dari keterbukaan informasi publik; kelima, penguatan partisipasi publik.Lima prinsip di atas harus melandasi program sekolah dan RAPBS.

Program sekolah harus menggambarkan rencana kegiatan yang akan dilakukan sekolah dalam jangka waktu tertentu.

Sementara itu, RAPBS merencanakan pengeluaran anggaran yang akan digunakan untuk mendukung pelaksanaan program sekolah.

Penyelarasan program dengan RAPBS

Tahap berikutnya ialah proses penyelarasan program sekolah dengan RAPBS.

Langkah ini merupakan tahapan kritis untuk memastikan sumber daya dan anggaran yang tersedia diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan yang efektif.

RAPBS yang selaras dengan program sekolah dapat memastikan tiga hal, yaitu transparansi, evaluasi terencana dan struktur, dan akuntabel.

Transparansi pengelolaan keuangan sekolah memungkinkan seluruh warga sekolah, termasuk guru, staf, dan orangtua siswa, memiliki pemahaman yang jelas tentang prioritas pengeluaran sekolah dan tujuan pendidikan yang ingin dicapai.

Transparansi ini penting untuk membangun kepercayaan dan partisipasi aktif dari semua pihak terkait dalam pengelolaan keuangan sekolah.

Semua warga sekolah harus memahami tentang bagaimana dana sekolah digunakan.

Program sekolah yang selaras dengan RAPBS memungkinkan warga sekolah dapat melakukan evaluasi terencana dan berkelanjutan terhadap pencapaian tujuan pendidikan.

Untuk itu sekolah harus menetapkan indikator pencapaian yang jelas dan langkah-langkah konkret untuk mencapainya.

Dalam proses evaluasi, sekolah dapat mengukur sejauh mana tujuan telah tercapai dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.

Evaluasi yang terencana dan berkelanjutan membantu sekolah meningkatkan kualitas pendidikan secara terus-menerus.

Akuntabilitas pengelolaan keuangan sekolah dapat dicapai jika program sekolah dan RAPBS selaras.

Perencanaan yang terstruktur melalui RAPBS, sekolah dapat mempertanggungjawabkan penggunaan dana secara transparan.

Audit internal dan eksternal dapat dilakukan untuk memastikan bahwa anggaran sekolah digunakan sesuai dengan rencana yang telah disusun.

Akuntabilitas yang kuat dalam pengelolaan keuangan sekolah menciptakan lingkungan yang lebih profesional dan dapat meningkatkan kepercayaan dari pihak terkait, termasuk orangtua siswa dan masyarakat umum.

Sistem keranjang

Dalam menyusun RAPBS, manajemen sekolah Sukma akan mengelompokan program ke dalam empat keranjang program, yaitu pengembangan siswa, pengembangan guru, pengembangan manajemen, dan urusan umum (sarana dan prasarana).

Pertama, pengembangan siswa harus diarahkan pada proses pembelajaran siswa di kelas maupun di luar kelas, seperti kelas proyek, kunjungan sekolah, guru tamu, keterampilan siswa, literasi, hari libur nasional dan sebagainya.

Kedua, program pengembangan guru untuk mengembangankan kapasitas guru seperti guru meneliti, pengembangan kemampuan pedagogis, pengembangan kurikulum, pengembangan baseline test untuk guru dan sebagainya.

Ketiga, pengembangan kapasitas manajemen, seperti pengembangan kurikulum, kapasitas kepemimpinan, pengembangan tim, pelatihan konselor, perpustakaan dan sebagainya.

Keempat, urusan umum untuk menunjang seluruh program-program utama yang telah dirancang dan direncanakan pada keranjang pertama, kedua dan ketiga.

Sistem ini mendorong pengalokasian dana yang adil bagi siwa dan guru dalam menggunakan dana BOS. Wallahu a’lam.(mediaindonesia)

 

 

Penulis adalah Direktur Riset dan Publikasi Yayasan Sukma

Trending di Opini