Menu

Mode Gelap
Patroli Long Weekend di Kota Tegal, Pemotor Berknalpot Brong Dihukum Push Up Peringatan Maulid Nabi, Gubernur Rohidin Ajak Masyarakat Teladani Akhlak Rasulullah Rohidin Mersyah: Sertifikasi Arsitek Kunci untuk Pembangunan yang Sesuai Budaya Pimpin Peletakan Batu Pertama Ponpes An-Nur, Rohidin Optimis Bangun Generasi Berakhlak Peringatan Maulid Nabi, Khairil: Toleransi Adalah Kunci Utama Menghargai Perbedaan Pemprov Bengkulu Sukses Atasi Pembebasan Lahan Masjid Al-Muttaqien

Pemprov Bengkulu

Pemprov Gelar Rapat Evaluasi HGU dan IUP di Provinsi Bengkulu

badge-check


					Rapat evaluasi HGU dan IUP dipimpin Sekda Provinsi Bengkulu Hamka Sabri yang diikuti Asisten I, BMA Provinsi serta OPD terkait dilingkup Pemprov Bengkulu Perbesar

Rapat evaluasi HGU dan IUP dipimpin Sekda Provinsi Bengkulu Hamka Sabri yang diikuti Asisten I, BMA Provinsi serta OPD terkait dilingkup Pemprov Bengkulu

– Pemerintah Provinsi (Pemprov) mengelar Rapat Pembahasan Evaluasi terhadap Hak Guna Usaha (HGU) Perusahaan dan Izin Usaha Pertambangan (IUP) se-Provinsi , di Ruang Rapat Lantai III Kantor Gubernur, Rabu (5/1/22).

Rapat ini dipimpin Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Hamka Sabri yang diikuti Asisten I, BMA Provinsi serta OPD terkait dilingkup Pemprov .

Dalam keterangannya, Sabri mengatakan, dengan semakin banyaknya HGU dan IUP tentu makin banyak juga persoalan yang ditemukan.

Untuk itu perlu dicarikan solusinya dengan mengumpulkan seluruh data dan informasi terkait persoalan yang menyangkut masalah HGU dan IUP, baik masalah admistrasi, perizinan HGU dan IUP hingga permasalahan dengan masyarakat sekitar.

“Banyaknya celah persoalan HGU dan IUP dengan masyarakat perlu dicarikan solusi secara komprehensif, dengan cara mengidentifikasi potensi permasalahan yang ada terkait HGU dan IUP tersebut,” sebut Sabri, usai pimpin rapat.

Lanjutnya, untuk sementara sudah terdata 10 perusahan yang memiliki potensi persoalan menyangkut HGU dan IUP serta konflik dengan masyarakat sekitar.

Dalam hal ini, kata , pemerintah harus hadir di tengah-tengah. Karena di sisi satu pemerintah perlu investor namun kesejahteraan rakyat juga harus diperhatikan.

“Ada dua sisi yang harus balance (seimbang), kita perlu investor namun juga tidak menyengsarakan masyarakat sekitar,” tutupnya. (Mc)

Trending di Pemprov Bengkulu