Kapal Tak Bisa Masuk, Ratusan Warga Enggano Menahan Lapar di Tengah Laut

✍️ Raghmad

Satujuang, Bengkulu– Ratusan warga Enggano dilaporkan menahan lapar selama berjam-jam di atas kapal perintis KM MH Thamrin, setelah kapal yang mereka tumpangi tidak bisa masuk ke kolam Pelabuhan Pulau Baai, Rabu (9/7/25).

“Saat ini kami masih berada di tengah laut, tepat di depan alur. Kapal tidak bisa masuk katanya. Kami sudah di sini sejak pukul tiga sore,” ujar Simamora, tokoh masyarakat Enggano yang dikenal sebagai kepala suku pendatang (Kamay), dalam laporan video yang diterima redaksi.

Baca Juga :  Kembali Terjadi, Kelompok Petani Maju Bersama Hadang Aktifitas PT DDP

Kata dia, kapal berangkat dari Enggano pada pagi hari dan tiba di depan alur Pelabuhan Pulau Baai sekitar pukul 15.00 WIB.

Namun hingga malam ini, kapal tak kunjung diizinkan masuk. Sementara di atas kapal, lebih dari 100 penumpang termasuk anak-anak dan lansia mulai kelelahan dan kelaparan.

Baca Juga :  KEtua Komisi 1 DPRD Provinsi Beri Motivasi Ratusan Mahasiswa

“Tadi sempat diumumkan akan masuk jam 3 subuh, lalu berubah jadi jam 5 sore, habis itu berubah lagi nunggu kapal keruk geser, lalu dibilang lagi tunggu kapal pandu datang. Tapi sampai sekarang, tidak ada kejelasan,” keluh Simamora dengan nada kecewa.

Beberapa penumpang, terutama ibu-ibu, disebut sudah merasa lemas akibat terlalu lama di atas kapal tanpa makanan memadai.

Baca Juga :  Aksi Cabul Secara Bergiliran, 2 Orang Pria Warga Benteng Ditangkap

“Kami sudah lapar,” keluh seorang ibu dalam video yang dikirimkan ke redaksi.

Kondisi ini memicu kekhawatiran akan keselamatan penumpang yang masih terombang-ambing di perairan luar pelabuhan. (Red)

Tag:

Dapatkan berita pilihan kami langsung di handphone-mu! Follow akun sosial media Satujuang.com di:
👉 WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VavO9DU0lwgyedNGq30R
👉 Facebook: facebook.com/RedaksiSatuJuang
👉 Instagram: @satujuangdotcom
👉 TikTok: @satujuang.vt

Berikan Komentarmu

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4 komentar

  1. Cara kerja pengerukan alur itu salah, seharusnya dikeruk mulai dari depan alur dan dibuka kiri kanannya antara lentera hijau dan merah lalu merangsek kedalam secara merata sehingga lebarnya alur itu sama. Saat ini kpl keruk malah merangsek kedalam alur sementara sedimentasi arah lentera hijau masih besar dan antara lentera merah dan hijau itu masih sempit, sinalah kapal terkandas saat mau masuk/keluar alur. Melihat keadaan seperti ini sepertinya gak maksimal pekerjaan pengerukan alur pelabuhan Pulau Bai sehingga menjadi polemik yg berkepanjangan serta imbasnya masyarakat Pulau Enggano yg harus merasakan ketidak pastian dalam pelayaran Enggano-Bengkulu. Mohon Pihak KSOP dan Pelindo yg berwenang Dipelabuhan agar melihat keadaan ini serta mengambil sikap untuk membenahi cara kerja pengerukan alur ini dan tidak asal keruk namun tidak bisa dilewati kapal.

  2. Cara kerja pengerukan alur yg salah, kenapa tidak dimulai dari depan alurmasu yg dikeruk dulu tapi kapal keruk malah merangsek masuk melewati sedimentasi yg masih menutup alur dari arah lentera hijau. Jadi antara lentera merah dan hijau itulah yg masih sempit, sementara ditengah2 alur sudah lebar bukaan pengerukan ya. Disilah letak kesalaha pengerukan alur itu sehingga kapal kandas didepan alur saat mau masuk. Mohon pihak KSOP dan Pelindo melihat keadaan ini agar jangan terus jadi Polemik tentang alur Pelabuhan ini dan masyarakat pulau Enggano terus diperhadapkan dengan keadaan yg menyulitkan.

  3. Saya warga Enggano turut prihatin dg kodisi penumpang, harus nya dari pihak kapail harus mengambil tindakan seperti menghubungi pihak pelabuhan untuk ngelangsir penumpang