Malang – Wakil Bupati (Wabup) Malang, Didik Gatot Subroto, menerima Kunjungan Kerja dari Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.

Kunjungan ini dalam rangka Dialog Percepatan Penurunan Stunting di Balai Diklat KKB Malang Jalan Raya Singosari Kecamatan Singosari, Minggu (20/3/22).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Pada sambutannya Wabup Malang menyampaikan selamat datang kepada Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

Wabup juga menyampaikan terima kasih secara khusus kepada Dinas Kesehatan, Dinas Keluarga Berencana (KB) dan para perguruan tinggi.

Dimana dinas tersebut dalam rangka menjalankan perintah dari presiden RI akan memberikan pendampingannya kepada pemerintah Kabupaten Malang.

“Kami siap bersinergi untuk menurunkan angka stunting secara maksimal,” ujar Wabup.

Persoalan stunting telah menjadi agenda pembangunan nasional, dimana Kabupaten Malang menjadi salah satu Kabupaten prioritas dari 100 Kabupaten/Kota di Indonesia.

Stunting tidak hanya mengenai pertumbuhan anak yang terhambat namun berkaitan dengan perkembangan otak yang kurang maksimal.

Yang mengakibatkan kemampuan belajar dan mental anak menjadi dibawah rata-rata, sehingga berdampak pada prestasi mereka.

“Marilah kita ubah dengan cara open data karena hal ini sangat penting dalam rangka menentukan treatment kedepan, dengan harapan target dari Presiden RI dapat terpenuhi,” tutur Wabup.

Edukasi keluarga balita dan partisipasi masyarakat juga perlu untuk terus ditingkatkan, utamanya dalam mendeteksi dini pertumbuhan dan perkembangan balita.

Peran ini melalui fungsi Posyandu, sehingga kondisi anak dapat dipantau, baik kesehatannya, maupun tumbuh kembangnya.

Pemerintah Kabupaten Malang ke depan akan terus berupaya memberikan edukasi dan sosialisasi kepada Catin untuk mendorong pemanfaatan aplikasi ELSIMIL untuk melacak risiko dini stunting.

Wabup berharap, hadirnya aplikasi ELSIMIL ini akan membuat lebih banyak calon ibu dan pasangan muda menyadari pentingnya untuk memantau dan memeriksa kondisi kesehatannya secara berkala.

“Sehingga calon ibu dapat memenuhi syarat kehamilan agar bayi yang dilahirkan juga dalam kondisi sehat dan gizi terpenuhi,” ucap Wabup.

Sementara itu, Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan bahwa selama ini kendala utama dalam penanganan stunting ini ialah Covid-19.

“Jika covid-19 dapat teratasi Insha Allah target penurunan 14% akan lebih mudah karena selama covid-19 selama 2 tahun ini angka stunting juga turun,” ungkap Muhadjir.

Menurutnya, saat ini urusan stunting sudah tidak di sebut sebagai penyakit tapi berkaitan dengan pembangunan keluarga.

“Saat ini pendamping keluarga sudah di berikan aplikasi yang bisa memberikan laporan langsung kepusat dengan di bantu dari BKKBN, sehingga mereka bisa memberikan laporan langsung dari masing daerah,” pungkas Muhadjir. (Prokopim/dws)