Satujuang– Usai dolar AS menguat, harga gula di bursa komoditi berjangka New York turun karena sentimen pasar terhadap harga gula.
Pada kontrak bulan Maret 2024, harga gula turun sebesar 0,19% menjadi 26,35 Jumat (13/10/23).
Selain itu, gula juga menghadapi tekanan negatif dari laporan Unica pada hari Selasa.
Dimana menyatakan bahwa produksi gula di Brasil Tengah-Selatan pada paruh kedua bulan September meningkat sebesar 98% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 3,364 MMT.
Selain itu, produksi gula hingga bulan September dalam tahun panen 2023/24 juga naik sebesar 23,8% menjadi 32,615 MMT.
Persentase tebu yang digunakan untuk produksi gula tahun ini juga meningkat menjadi 49,54% dari 45,46% tahun sebelumnya.
Dalam sebulan terakhir, harga gula telah mengalami kenaikan yang signifikan, dengan mencapai harga tertinggi dalam 12 tahun pada tanggal 19 September.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa harga gula akan terus memperhatikan pergerakan dolar AS.
Dimana bergerak lebih rendah jika data Michigan Consumer Sentiment Oktober menunjukkan penurunan.
Harga gula diperkirakan akan bergerak dalam kisaran support antara 26,13-25,93. Namun, jika harga naik, maka akan bergerak dalam kisaran resistance antara 26,62-26,91.(Vibiznews)