Satujuang- Belakangan ini, kabar beredar bahwa beberapa universitas di Belanda tidak lagi menerima siswa lulusan SMA dari Indonesia secara langsung.
Hal ini disebabkan oleh penghapusan Ujian Nasional (UN) sebagai standar kelulusan yang digunakan di Indonesia.
Inty Dienasari, Communication Manager Nuffic South East Asia, mengonfirmasi bahwa beberapa universitas berbasis riset di Belanda, seperti Twente University dan Amsterdam University, kesulitan dalam menentukan standar pendidikan lulusan Indonesia tanpa adanya UN.
Menurut Inty, kesulitan ini juga dirasakan oleh universitas di negara lain, seperti Jerman. Tanpa UN, universitas kesulitan menilai kemampuan akademik siswa Indonesia secara konsisten, mengingat standar pendidikan di Indonesia bervariasi.
Banyak sekolah di Indonesia tidak mengajarkan pelajaran tertentu yang dianggap krusial oleh universitas luar negeri, seperti kalkulus lanjutan.
Di sisi lain, Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menanggapi isu ini dengan menyatakan bahwa penghapusan UN tidak mempengaruhi peluang siswa untuk melanjutkan studi ke luar negeri.
Anindito Aditomo dari BSKAP menjelaskan bahwa UN hanya dihapus sebagai ujian kelulusan, sementara seleksi untuk masuk perguruan tinggi tetap berlangsung melalui ujian masuk yang ditetapkan.
Dengan demikian, meskipun ada tantangan baru bagi siswa lulusan SMA di Indonesia, masih ada jalur seleksi yang dapat diambil untuk melanjutkan pendidikan tinggi ke luar negeri.(Red/kompas)