Bengkulu – Dampak dari pengamanan yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), ratusan massa loyalis Rohidin Mersyah kepung kantor Polresta Kota Bengkulu.
Simpul massa mulai terlihat berkumpul dari tengah malam Sabtu (23/11) dilanjutkan dengan melakukan aksi unjuk rasa didepan gerbang pintu keluar-masuk Polresta Bengkulu.
Massa mulai beroarsi mempertanyakan kejelasan pengamanan yang dilakukan kepada Rohidin Mersyah oleh pihak KPK.
Kapolresta Kota Bengkulu, Kombes Pol Deddy Nata SIK, mengaku pihak mereka tidak mengetahui apa agenda dari pihak KPK datang dan melakukan pengamanan kepada sejumlah orang.
Terkait kabar Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang berhembus kuat, Deddy mengatakan tidak tahu.
“Kami tidak pernah menyebutkan adanya OTT,” terang Kapolres saat menemui massa yang sedang melakukan aksi unjuk rasa, Minggu (24/11/24).
Massa meminta bertemu dengan para penyidik KPK, untuk mempertanyakan kejelasan mengapa dilakukan pengamanan terhadap sejumlah pihak.
Karena berhembus kabar, tidak ada barang bukti saat penangkapan dan terkesan kental dengan unsur politik karena aksi para penyidik KPK tersebut dilakukan di hari terakhir masa kampanye.
Namun, pihak KPK tidak berani menunjukkan diri. Sempat terjadi aksi kejar-kejaran dan pengadangan salah satu mobil yang diduga ditumpangi oleh para penyidik KPK yang berusaha kabur dari kantor Polresta Kota Bengkulu.
Pihak kepolisian terlihat mengawal kendaraan tersebut, 1 pengunjuk rasa terluka karena aksi dorong-dorongan dengan pihak Kepolisian. (Red)