Satujuang- Pemerintah Kabupaten Blitar menggelar peringatan Hari Kebangkinan Nasional (Harkitnas) ke-116 dengan tema ‘Bangkit Untuk Indonesia Emas’, di aloon-aloon Kanigoro kabupaten Blitar, Senin (20/5/24).

Bupati Blitar Hj Rini Syarifah yang menjadi inspektur upacara menjelaskan bahwa Kartini merupakan pembaharu dalam menggagas sebuah imajinasi mengenai sebuah tatanan masyarakat yang merdeka, dan sebuah cita-cita ideal baru tentang bangsa yang lebih besar dibandingkan asal-usul sosialnya sendiri.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

“Apa yang digagas Kartini telah jauh melampaui kisah hidupnya sendiri. la telah memberikan inspirasi penting bagi sumbu-sumbu kecil, yakni para kaum muda, embrio bangsa, yang perlahan menjadi nyala berkobar yang kemudian kita kenal sebagai pergerakan kebangkitan nasional,” kata Mak Rini panggilan akrab Bupati Blitar.

Menurut Mak Rini, Embrio Indonesia lahir dari kemajuan modern dan pencerahan, dari kaum muda berpendidikan yang tidak kehilangan identitas ke-Indonesiaannya.

Embrio Indonesia lahir dari keragaman pikiran para ‘kaum muda’ sebagai ‘embrio bangsa’.

Ditangan kaum muda terdidik inilah cita-cita kemerdekaan dan kebebasan dirumuskan dan diperjuangkan. Alam kemerdekaan hanya bisa dicapai jika manusia setara dan bebas.

Manusia yang bebas dan setara hanya dimungkinkan jika manusia tersebut terpelajar dan berpendidikan.

“Dari merekalah semangat kebangkitan nasional lahir. Kebangkitan nasional adalah penanda lahirnya zaman baru, Pencetus cara berpikir baru. Semangat kebangkitan nasional merumuskan kemerdekaan sebagai wahana memperjuangkan kedaulatan dan kemuliaan manusia,” paparnya.

Lebih lanjut Mak Rini menjelaskan, apa yang digagas Boedi Oetomo, Kartini dan para embrio bangsa, kemudian dirumuskan Bung Karno sebagai ‘jembatan emas’ yang akan membawa bangsa Indonesia menikmati kehidupan sejahtera lahir dan batin di atas tanah sendiri.

Bung Karno juga menekankan bahwa di ujung ‘jembatan emas’ akan selalu ada kemungkinan yang dapat membawa Indonesia menuju kebaikan ataupun sebaliknya. yang dalam bahasa Bung Karno ‘bahagia bersama atau menangis bersama’.

“Di sinilah Bung Karno mengingatkan kita pentingnya ‘momen’ agar kita mengambil keputusan yang tepat dan cermat untuk membawa kita pada jalan yang mengarah kepada kebaikan bagi seluruh rakyat Indonesia,” imbuhnya.

Terakhir Mak Rini menambahkan,
Perekonomian Indonesia harus tumbuh di kisaran 6 hingga 7% untuk dapat mencapai target negara berpendapatan tinggi atau negara maju pada tahun 2045.

Dengan pencanangan percepatan transformasi digital nasional oleh Bapak Presiden Joko Widodo yang dipacu beberapa tahun terakhir ini.

“Kebangkitan kedua merupakan momen terpenting bagi kita hari ini. Kita harus menatap masa depan dengan penuh optimisme, kepercayaan diri, dan keyakinan. Kemajuan telah terpampang di depan mata. Momen ini mesti kita tangkap agar kita langgeng di titik inilah, seluruh potensi sumber daya alam kita, bonus demografi kita, potensi transformasi digital kita, menjadi modal dasar menuju ‘Indonesia Emas 2045’. Mari kita rayakan kebangkitan nasional kedua menuju Indonesia Emas,”imbuhnya. (ADV/kmf/Herlina)