Satujuang- Dinas PUPR kabupaten Blitar melanjutkan pembangunan infrastruktur jalan tahap 2, dengan memaksimalkan perbaikan ruas jalan Slorok-Karangrejo sepanjang 3,5 kilometer.

Pasalnya ruas jalan menuju pertambangan jurusan sungai sungai gunung Kelud tersebut mengalami rusak parah selama beberapa tahun silam.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Kabid Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Blitar, Hamdan Zulfikri Kurniawan mengatakan pekerjaan program perbaikan jalan beton Slorok-Karangrejo memang jalur tonase tinggi dan membutuhkan penganggaran yang tinggi.

“Karena bisanya kita kerjakan secara bertahap, memang jalur tonase tinggi arah pertambangan jadi kontruksi harus beton dan membutuhkan penganggaran yang sangat tinggi,” kata Hamdan, Senin (20/5/24) di ruang kerjanya.

Hamdan mengungkapkan, pembangunan infrastruktur jalan beton dimulai tahap pertama tahun 2023 sepanjang 1 km dimulai dari Karangrejo Slorok, tahap ke 2 anggaran tahun 2024 sepanjang 1 Km dimulai dari timur Monjangan Kalung.

Jumlah total kerusakan kurang lebih 3,5 km, 1,5 km selanjutnya akan dianggarkan lagi di tahun 2025.

“Karena memang setiap tahun kita terbatas anggaran sebab dibagi dengan wilayah wilayah lain,” jelasnya.

Hamdan memaparkan, karena yang rusak itu jalur tambang jadi tonasenya tinggi maka kalau pakai hotmix ataupun aspal pasti akan cepat rusak, jadi harus menggunakan beton.

Berdasarkan tes kondisi tanah yang dilanjutkan analisa sistem rencana, didapati wilayah Utara yang paling riskan di wilayah jalur pertambangan sungai sungai dari gunung Kelud.

Hamdan bersyukur masyarakat umum baik masyarakat pertambangan bisa menikmati jalan yang sudah diperbaiki oleh Pemkab, jadi tidak menikmati kerusakan jalannya saja.

“Semoga masyarakat bisa menikmati kelancaran perjalanan di wilayah selorok Karangrejo- Menjangan Kalong, sehingga memudahkan transportasi dan meningkatkan ekonomi bagi masyarakat,” pungkasnya. (Red/Herlina)