Rapat Pengurus FWLJ Pilih Hadi Wibowo Sebagai Ketua Baru

Editor: Raghmad

Semarang – Rapat pengurus Forum Wartawan Lokal Jateng (FWLJ) memilih Hadi Wibowo sebagai Ketua menggantikan Adi Setijawan.

Pemilihan Ketua Baru melalui pemungutan suara tersebut dilaksanakan di Rumah Makan SAKO jalan Singosari Raya Kota Semarang, Jumat (11/2/22) pukul 15.00 WIB.

Pria yang akrab disapa Bowo tersebut, sebelumnya dalam struktur kepengurusan FWLJ menduduki jabatan sebagai Wakil Ketua 2.

Selanjutnya, Adi Setijawan sendiri kini memimpin Jaringan Jurnalis Independen.

Seperti diketahui, sejak dibentuk pada tanggal 1 Februari 2021 lalu, FWLJ sudah melakukan banyak kegiatan.

Salah satunya adalah peningkatan kompetensi Insan pers melalui kegiatan Orientasi Wartawan bekerjasama dengan PWI Jateng.

Bowo mengucapkan terima kasih kepada para pengurus yang hadir karena sudah mempercayai dirinya memimpin FWLJ.

Selain itu, Bowo juga memberikan apresiasi kepada Adi Setijawan karena selama dipimpin olehnya, FWLJ telah melakukan banyak kegiatan dan mulai dikenal oleh kalangan masyarakat dan insan pers yang ada di Jawa Tengah.

“Pertama, mengucapkan terima kasih kepada semua pengurus atas kepercayaan yang diberikan kepada saya, menggantikan ketua lama Forum Wartawan Lokal Jateng, Adi Setijawan, SH,” ujar Bowo.

“Dan tentunya, saya juga memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada bapak Adi, yang sudah berkenan membawa FWLJ hingga dikenal dalam ruang lingkup kewartawanan khususnya di kota Semarang dan di Jawa Tengah pada umumnya,” ungkap Bowo.

Untuk selanjutnya, kata Bowo, di masa kepemimpinannya, kedepan dirinya bersama pengurus lainnya akan segera melanjutkan program-program yang belum dapat dicapai di FWLJ.

Program-program itu antara lain mengembangkan kemampuan dalam kapasitas sebagai wartawan dengan tahap awal mengikuti orientasi kewartawanan.

“Agar dapat memahami profesi wartawan yang baik seperti apa, syukur-syukur kedepan kawan-kawan wartawan yang saat ini belum pernah mengikuti uji kompetensi wartawan (UKW) berminat untuk lebih mengembangkan kemampuan bidang jurnalistiknya dengan mengikuti UKW,” saran Bowo.

Namun demikian, lanjut Bowo, mengikuti UKW bukan suatu paksaan.

“Hal ini bukan paksaan bagi individu wartawan untuk ikut UKW, karena itu juga kita pahami sebagai pilihan masing-masing wartawan untuk mengikuti kegiatan tersebut,” tuturnya.

Menurut Bowo, FWLJ diharapkan dapat memberikan warna kepada kawan-kawan wartawan yang tergabung dan dapat meningkatkan karya jurnalistiknya.

“Dan tentu saja tidak kalah penting peningkatan dalam membangun kemitraan dengan instansi terkait sehingga dapat juga meningkatkan kesejahteraan wartawan dengan tetap berpegang pada kaidah kode etik jurnalistik (KEJ),” ucapnya.

“Sebuah organisasi tidak dapat berjalan dengan baik tanpa keterlibatan semua anggota. Untuk itu tanpa kawan-kawan pengurus FWLJ, saya selaku pribadi tak akan berarti apa-apa. Bersama kita bisa, bersama kita bawa sekoci kecil FWLJ dari sebuah kapal besar PWI Jawa Tengah,” pungkas Bowo.

Sementara itu, Adi Setijawan, SH yang sebelumnya memimpin FWLJ semenjak mulai berdiri setahun lalu, kini membentuk jaringan jurnalis independen (JJI) dan menjadi ketua dalam wadah forum wartawan tersebut.

Adi memberikan ucapan selamat atas terpilihnya Hadi Wibowo yang menggantikan dirinya.

“Saya ucapkan selamat untuk Ketua FWLJ yang baru Mas Hadi Wibowo, saya mengharap kedepan FWLJ bisa semakin solid,” pesan Adi.

Lebih lanjut Adi berpesan, dalam menjalankan organisasi untuk bisa menjaga komitmen agar dapat eksis membawa organisasi sehingga tidak mati suri.

“Saya memberikan saran masukan, kedepan harapanya sebuah organisasi akan bisa selalu exis jika komitmen dari semua anggota dan pengurus bisa berjalan,” imbuhnya.

Masih menurut Adi, untuk membesarkan organisasi perlu di topang beberapa hal, termasuk komitmen dan membangun jaringan juga sarana prasarana yang dimiliki.

Adi mengatakan, untuk membesarkan organisasi jangan pernah bertanya apa yang organisasi berikan kepadamu, tapi tanyakan apa yang akan diberikan kepada organisasi.

“Sebuah organisasi harus terus tumbuh dan berkembang perlu ditopang oleh 4 hal yakni sasaran, jaringan, komitmen pengurus/anggota, sarana dan Prasarana semua penting. Tapi komitmen lebih penting, karena jika komitmen tidak ada maka organisasi ini akan matisuri,” pungkas Adi. (had)

📲 Ingin update berita terbaru dari Satujuang langsung di WhatsApp? Gabung ke channel kami Klik di sini.

Apa Tanggapanmu?

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *