Menu

Mode Gelap
Kejaksaan Tinggi Sumsel Tetapkan 3 Orang Tersangka Kasus Korupsi Pahami Perbedaan Bronzer dan Contour untuk Hasil Makeup Maksimal Batuk Tak Kunjung Sembuh? Ini 7 Cara Mencegah dan Mengatasinya Secara Alami! 8 Barang yang Tidak Boleh Dibersihkan dengan Baking Soda Emas Antam Naik 15 Ribu, Berikut Harga dan Ketentuan Pajaknya Ternyata Anggaran Festival Durian Ke 2 di PUT Dialihkan Dinas Pariwisata RL Kesini

SJ News

PETA Ungkap Kekejaman di Balik Industri Kopi Luwak di Indonesia

badge-check


PETA Ungkap Kekejaman di Balik Industri Kopi Luwak di Indonesia Perbesar

PETA Ungkap Kekejaman di Balik Industri Kopi Luwak di Indonesia

Jakarta- Organisasi perlindungan hewan internasional, People for the Ethical Treatment of Animals (PETA), mengajukan aduan kepada Kementerian Perdagangan dan Kementerian Lingkungan Hidup terkait praktik kejam di peternakan kopi luwak di Jawa Barat.

Investigasi PETA mengungkap kondisi mengenaskan di mana luwak menderita luka terbuka, malnutrisi, dan penyakit serius akibat dikurung dalam kandang sempit penuh kotoran.

Beberapa di antaranya bahkan ditemukan dalam kondisi kritis, termasuk seekor luwak yang akhirnya mati meskipun telah mendapatkan perawatan intensif di klinik hewan.

Eksploitasi Hewan Liar untuk Kopi Luwak

Indonesia, produsen terbesar kopi luwak di dunia, sering memasarkan produknya sebagai hasil dari luwak liar.

Namun, investigasi membuktikan bahwa mayoritas produksi dilakukan melalui eksploitasi luwak yang ditangkap dari alam dan dikurung secara ilegal.

Peternak mengaku memalsukan label “luwak liar” untuk meningkatkan daya tarik produk, meskipun hewan-hewan ini hidup dalam kondisi buruk, dipaksa mengonsumsi biji kopi secara eksklusif, dan dibiarkan menderita hingga mati.

Pelanggaran terhadap Satwa Dilindungi

Lebih parahnya lagi, investigasi juga menemukan binturong, spesies yang terancam punah menurut IUCN, digunakan secara ilegal untuk produksi kopi.

Praktik ini tidak hanya melanggar hukum tetapi juga mencerminkan kurangnya kepedulian terhadap konservasi satwa liar.

Kesehatan dan Risiko Penyebaran Zoonosis

Praktik penahanan hewan dalam kandang kotor tidak hanya menyiksa secara fisik dan mental, tetapi juga menciptakan lingkungan ideal bagi penyebaran penyakit zoonosis.

PETA menyoroti bahwa kondisi ini berpotensi memicu penyakit berbahaya seperti SARS, yang sebelumnya menyebar dari musang ke manusia.

Seruan untuk Menghentikan Konsumsi Kopi Luwak

Jason Baker, Wakil Presiden Senior PETA, mendesak masyarakat untuk berhenti membeli kopi luwak guna melawan kekejaman ini.

“Hewan liar tidak pantas disiksa demi keuntungan. Konsumen memiliki kekuatan untuk menghentikan kekejaman ini dengan tidak mendukung industri kopi luwak,” ujarnya.

Video investigasi lengkap dapat diakses di kanal resmi PETA di YouTube dan Vimeo. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi PETAAsia.com atau ikuti PETA di media sosial.(Red/rls)

Trending di SJ News