Satujuang, Bengkulu- PT Sarana Pengerukan Utama (PT SPU) yang melakukan pengerukan pada alur Pelabuhan Pulau Baai saat ini merupakan rekom dari Gubernur Bengkulu Helmi Hasan dan Asosiasi.
Rekomendasi ini disampaikan pada tanggal 29 maret lalu, bertepatan dengan kedatangan Helmi Hasan ke PT Pelindo II Bengkulu terkait persoalan pendangkalan yang terjadi.
Saat itu, Helmi membawa surat yang menyatakan kondisi kritis alur pelayaran Pulau Baai yang ditujukan ke Menteri Perhubungan Laut yang meminta agar segera memberikan penugasan kepada Pelindo untuk melakukan pengerukan.
“Kami menunggu surat tersebut, tapi dikarenakan deadline dan kondisi alur yang tertutup dan sangat urgent, kami memutuskan melakukan pengerukan walaupun surat penugasan dari kementerian belum turun sampai saat ini,” ungkap Manager Komersil PT Pelindo II, Doddy Setiawan dalam pers rilis bersama sejumlah awak media, di Aula Rapat PT Pelindo II Pelabuhan Pulau Baai, pada Minggu (13/4/25).
Saat itu kata Doddy, Gubernur Helmi Hasan menyampaikan bagaimana caranya dengan dengan alat seadanya dan mitra yang seadanya.
Pelindo harus mencari mitra untuk kondisi urgent tersebut, dan saat itu ada perusahaan rekomendasi yakni PT SPU.
“Ternyata dari pak gubernur dari asosiasi memberikan rekomendasi. di Bengkulu ada satu PT yang memiliki izin usaha pengerukan, yaitu PT SPU. Kemudian kami berkoordinasi dan melakukan kesepakatan,” ungkapnya.
Setelah proses koordinasi dan kesepakatan yang telah dibuat tersebut, langsung dilakukan proses pengerukan alur pada Selasa 8 April.
Dengan dasar arahan dan permintaan dari Gubernur Helmi, pihak Pelindo melakukan pengerukan meskipun belum mengantongi surat penugasan dari Kementerian laut.
“Hal ini bertujuan agar minimal progress dalam bulan ini segera walaupun kami ada 1, 2 print. 1 print darurat print 2 nya adalah program yang menurunkan yang ultimate yang itu juga baru kemarin tanggal 12 pak dirut dan pak gubernur sudah ketemu di Jakarta yang isinya adalah percepatan terhadap pengerukan ini,” terangnya.
Kemungkinan, kata Doddy, minggu depan kapal besar pengeruk akan tiba di lokasi pengerukan.
Jika hanya menunggu kapal tersebut tiba tanpa dilakukan pengerukan dengan exsavator saat ini, Doddy menyebut, sama saja dengan tidak ada progres.
“Jadi kalo kalian melihat Pelindo bekerja hanya menggunakan excavator saja, ya karena untuk saat ini hanya itulah yang bisa Pelindo lakukan karena kondisi saat ini alur ini sudah menutup. Kalo pun kapal besar (kapal keruk) datang, kapal besar ini datang membutuhkan minimal berat sekitar 4 meter jadi dengan progress kami berharap bisa membuka jalur untuk kapal besar tersebut,” terangnya.
π² Ingin update berita terbaru dari Satujuang langsung di WhatsApp? Gabung ke channel kami Klik di sini.