Penemuan Tengkorak di Hutan, Diduga Tomi Warga BU Yang Hilang

✍️ Raghmad

Satujuang.com – Tengkorak kepala dan tulang belulang yang ditemukan di kawasan Hutan Lindung Desa Pematang Balam Senin (30/8/21) lalu akhirnya diserahkan pada warga Pematang Balam. Tengkorak dan tulang tersebut diyakini adalah jenazah Tomi (19) warga setempat yang hilang 25 Mei lalu.

Kemarin (31/8/21), polisi menyerahkan tengkorak kepala dan tulang belulang pada keluarga Tomi dan dilakukan pemakaman. Ini setelah pihak keluarga membuat surat pernyataan menolak dilakukannya otopsi dan diketahui kepala desa serta perangkat desa setempat.

Kapolres BU AKBP. Anton Setyo Hartanto, S.IK, MH melalui Kapolsek Kerkap Ipda. Ratno, SH mengatakan tengkorak kepala tersebut diyakini keluarga adalah jasad Tomi. Ini berdasarkan ciri fisik baik di tengkorak maupun pakaian yang masih menyelimuti tulang belulang.

Baca Juga :  Antisipasi Peningkatan Kegiatan Masyarakat Malam Hari, Patroli Mobiling akan di Tingkatkan

“Pada rongga gigi terlihat ada gigi yang ompong yang memang identik dengan Tomi. Selain itu baju kaos dan celana yang ditemukan membungkus tulang juga diakui keluarga yang dipakai Tomi saat hilang,” terangnya.

Polisi juga sudah melakukan oleh TKP di tempat ditemukannya tulang belulang tersebut. Hasilnya, tidak ditemukan bekas-bekas kekerasan di sekitar TKP dan tidak ada kerusakan di pakaian korban.

Baca Juga :  Gunakan BBM Subsidi, 700 Kendaraan Bengkulu Diblokir Pertamina

“Di TKP kita tidak menemukan benda lain atau petunjuk terkait kemungkinan adanya indikasi penyebab kematian korban,” jelas  Ratno.

Jalan tempat ditemukannya tengkorak tersebut merupakan jalan setapak yang sering dilalui warga untuk mencari rotan. Diduga korban meninggal akibat kelaparan dan dehidrasi saat tersesat di kawasan hutan tersebut.

“Kita tetap melakukan penyelidikan, dugaan kita korban ini tersesat di hutan lalu dehidrasi dan kelaparan hingga akhirnya meninggal dunia,” terangnya.

Lokasi ditemukannya tengkorak tersebut juga merupakan hutan lebat yang harus ditempuh berjalan kaki lebih dari 5 jam dari desa. Korban juga terakhir sempat dilihat warga mengarah ke hutan tersebut sebelum akhirnya dinyatakan hilang 25 Mei lalu.

Baca Juga :  Laporkan Belasan Kasus Korupsi di Bengkulu ke Pusat, FKRD Minta Mabes Polri Ambil Alih

“Sudah dimakamkan oleh keluarga dan keluraga juga sudah mengikhlaskan kejadian tersebut,” pungkas Kapolsek.

Sementara itu Kades Pematang Balam Ralani menuturkan kawasan tersebut diketahui kawasan angker. Beberapa orang kerap mengeluh tersesat di hutan tersebut meskipun sudah beberapa kali melintasi hutan.

“Kawasannya sangat jauh dari desa, namun ada beberapa warga yang memang kerap masuk ke hutan untuk mencari rotan. Cerita soal orang yang tersesat itu memang sudah sering,” katanya.

Sumber: rakyatbengkulu.com

Tag:

Dapatkan berita pilihan kami langsung di handphone-mu! Follow akun sosial media Satujuang.com di:
👉 WhatsApp Channel: https://whatsapp.com/channel/0029VavO9DU0lwgyedNGq30R
👉 Facebook: facebook.com/RedaksiSatuJuang
👉 TikTok: @satujuang.vt

Berikan Komentarmu

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *