Seginim – Kegiatan acara Ngulang Betunggal yang digagas oleh para tokoh-tokoh dan ulama desa Durian Seginim menuai sukses besar.
Kegiatan Ngulang Betunggal ini merupakan acara pertemuan anak keturunan Adipati Jemerum yang sudah selama 31 tahun tidak pernah duduk berkumpul dalam satu tempat.
Acara dibuka langsung oleh Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah yang diwakili oleh Kadis Dikbud Provinsi Bengkulu Drs. Eri Yulian Hidayat, M.pd., didampingi Kadis Pariwisata BS serta camat Seginim, Mardalena yang juga merupakan keturunan Adipati Jemerum, pada Sabtu (18/12/21).
Drs. Eri Yulian Hidayat dalam acara tersebut mengatakan, kebudayaan dan adat istiadat jika tidak dilestarikan, maka akan tergerus habis dimakan perkembangan zaman.
“Pemprov berharap nanti kedepannya kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan setiap tahun, supaya kita bisa mengajarkan kepada anak cucu bahwa kita harus bangga dengan kesenian, budaya dan adat istiadat daerah,” sampainya.
“Juga untuk mengingatkan agar kita jangan lupa dengan sejarah, serta bisa mempererat tali silahturahmi,” imbuh Eri Yulian.
Dalam acara ini, keturunan Adipati Jemerum yang sudah banyak menjadi para pengusaha, Birokrat, Politisi hingga pejabat daerah tumpah ruah menjadi satu.
Acara yang berjalan meriah ini diisi dengan beberapa kesenian khas daerah, salah satunya seni Dendang dan Bimbang Bu’ung. Selain itu juga dilaksanakan bakti sosial, vaksinasi dan sunatan masal yang dilaksanakan di halaman SD durian Seginim.
Secara terpisah, Bupati Bengkulu Selatan (BS) Gusnan Mulyadi yang didampingi ketua PKK BS Lena Gusnan Mulyadi serta Wakil Bupati Rifai Tajudin ikut hadir memeriahkan acara Ngulang Betunggal pada Minggu (19/12/21).
Selain itu unsur Muspida dan Muspika dan para tokoh-tokoh dari Provinsi Bengkulu pun turut hadir. H.Junaidi Hamsyah mantan Gubernur Bengkulu juga ikut hadir untuk membacakan doa.
Kehadiran Bupati dan rombongan disuguhi kesenian dan budaya adat daerah Seginim, serta makanan khas daerah, seperti lemang tapai dan lain-lain.
“Sangat bagus sekali acara seperti ini, meningkatkan dan mempererat silahtuhrami, sekaligus melestarikan budaya dan adat istiadat,” puji Bupati BS.
Sementara Rifai Tajudin yang datang menggunakan baju adat kebesaran daerah, mengungkapkan rasa bangga dengan adanya acara ini.
“Acara Ngulang Betunggal yang digagas pada hari ini sangat luar biasa, saya tau silsilah sejarah, dan bisa tau sanak famili saya yang ada di perantauan,” ujar Rifai yang juga merupakan keturunan Adipati Jemerum.
Senada, Camat Seginim yang akrab disapa Bunda lena, mengungkapkan rencananya dalam pelaksanaan acara Ngulang Betunggal ditahun berikutnya.
“Kedepan, acara seperti ini bisa kita kolaborasikan dengan acara ulang tahun kecamatan Seginim yang jatuh setiap tanggal 22 Oktober,” ungkapnya.
“Yang pasti kitalah yang memelihara dan melestarikan kesenian budaya dan adat istiadat, agar tidak tenggelam dengan zaman, sebab acara-acara seperti ini sudah jarang sekali kita temui di kecamatan Seginim,” tutupnya.
Dikutip dari karya tulis Rumah adat Pangeran Mukmin yang disusun oleh Mita Midra Utami, Adipati Jemerum adalah keturunan Sultan Banten ulama besar yang menyiarkan agama Islam di tanah Jawa.
Awal mula kedatangannya di tanah Sumatera karena mendapat perintah dari Sultan Banten.
Ia diutus Sultan Banten bersama rombongan untuk menyatukan kerajaan-kerajaan kecil yang ada di daerah agar tunduk kepada kesultanan Banten.
Pada tahun 1650 Adipati Jemerum berangkat dari tanah Banten ke Sumatra Selatan, tepatnya dibawah kaki gunung Dempo. (Anton)