Rejang Lebong – Dualisme Festival Durian yang terjadi di Kabupaten Rejang Lebong awal tahun 2025 ini, menyisahkan kabar tak sedap.
Jelang pelaksanaan, muncul ada 2 Festival Durian diwaktu dan tempat yang hampir bersamaan.
Yakni, Festival Durian ke-2 di kecamatan Padang Ulak Tanding (PUT) tanggal 18-20 Januari dan Festival Durian di lapangan Dwi Tunggal tanggal 21-23 Januari.
Menurut keterangan ketua pelaksana Festival Durian di PUT, Ishak Burmansyah, kegiatan yang mereka laksanakan adalah lanjutan kegiatan yang dilaksanakan pada Februari 2024 lalu.
Untuk melaksanakan Festival Durian ke-2 ini pihak mereka sudah merencanakan lama dan melakukan berbagai pertemuan ke pihak Pemda dan pihak Legislatif setempat guna mendapatkan dukungan.
“Hasil berbagai pertemuan tersebut kami dijanjikan diberi bantuan dana untuk kegiatan sebesar Rp50 juta yang diletakkan di Dinas Pariwisata Rejang Lebong,” ungkap Ishak yang akrab dipanggil Burandam, Minggu (9/2/25).
Burandam menyebut, guna memastikan anggaran tersebut pihak mereka juga sudah mengkonfirmasi kepada dinas terkait. Dikatakan dana tersebut ada.
Namun, 1 minggu jelang pelaksanaan, mendadak anggaran dialihkan ke Festival Durian yang juga terkesan mendadak diadakan di lapangan Dwi Tunggal kota Curup.
“Kami terpaksa melaksanakan Festival Durian di PUT tanpa bantuan pemerintah Rejang Lebong. Padahal cuma di kegiatan kami yang dihadiri Gubernur, pihak kementerian bahkan ada wisatawan manca negara,” terang Burandam.
Bahkan, kata Burandam, ada permintaan dari pihak kementerian yang hadir yakni Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura Hotman Fajar Simanjuntak ST MM, agar dilaksanakan kembali Festival Durian yang ke-3 tahun depan.
Karena dana bantuan dari Pemda tak dapat, panitia terpaksa berfikir keras mencari jalan keluar agar kegiatan tetap berjalan.
Burandam menyebut, meski terseok-seok, kegiatan mereka sukses digelar bahkan mendapat pujian dari tamu asal Malaysia.
“Ada 1 jenis yang diakui, kata dia durian kita itu mengalahkan durian jenis musangking dan montong dari Malaysia,” beber Burandam.
Terkait anggaran yang mendadak pindah tempat, Burandam merasa aneh. Ia menduga ada campur tangan oknum-oknum.
Pasalnya kata dia, menjelang kegiatan Festival Durian mereka mau dilaksanakan. Ada oknum yang selalu berupaya meminta data tentang Festival Durian pertama tahun 2024 lalu.
“Kami sangat menyayangkan bisa jadi seperti ini, kita berbuat murni untuk daerah. Malah muncul sikap yang terkesan cuma mau cari muka, dan hampir merusak semuanya. Malu kita sama kementerian,” pungkas Burandam.
Hingga saat ini, belum diketahui bagaimana sikap Pemkab Rejang Lebong terkait terjadinya kejadian yang memalukan ini. (Red)